Menurut Maya, SPBU Pertamina seharusnya menyiagakan personel tambahan agar tidak menyita waktu lama.
"Harusnya ada petugas khusus yang nyatet. Jadi biar efisien waktunya, enggak buang-buang waktu," ungkapnya.
Adanya pencatatan nopol mobil dan motor yang mengisi BBM subsidi dibenarkan petugas SPBU Jl Ahmad Yani, kota Pangkalpinang bernama Safriyadi.
Safriyadi juga mengakui pencatatan menyebabkan antrean menjadi lebih lama.
"Beli BBM subsidi buka ngisi, tapi sekarang harus dicatat dulu pelatnya sehingga ketika mengisi menjadi agak lambat," sebut Safriyadi, (21/10/22) sore.
Kata Safriyadi, pencatatan pelat nomor berfungsi sebagai pembatasan pembelian BBM subsidi agar tidak disalahgunakan.
Sehingga setiap hari, pengendara hanya boleh mengisi satu kali dengan kapasitas maksimal yang telah berlaku.
Ia pun berharap masyarakat dapat memahami situasi ini.
"Semoga masyarakat paham, kita hanya menjalankan instruksi," pungkasnya.
Petugas SPBU Jl Muntok, kota Pangkalpinanh, Adelta juga mengatakan hal senada.
Ia mengakui proses uji coba pencatatan pelat nomor membuat pelanggan mengeluh soal antrean.
Menurutnya pencatatan pelat nomor itu juga terkadang menjadi sebab antrean.
"Ini saya rasa hampir terjadi di semua SPBU di Pangkalpinang," ungkapnya.
Dirinya tidak menampik, proses transaksi pembelian BBM saat ini terbilang lebih ribet dikarenakan harus menginput pelat nomor kendaaran.
"Kita hanya menjalankan tugas, kebijakan itu dari pemerintah juga. Semoga kita bisa sama-sama saling mengerti," tandasnya.
Baca Juga: Aplikasi MyPertamina Ngaco, Daihatsu Gran Max Terdaftar Beli Solar