Cuan Parkir Liar di Jakarta Miliaran Rupiah, Tapi Alirannya Misterius

Irsyaad W - Jumat, 9 Desember 2022 | 09:30 WIB

Foto ilustrasi. Heboh soal berantas parkir liar, pendapatan tukang parkir sebulan bisa setara harga motor ini. (Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Cuan dari parkir liar di Jakarta disebut mencapai miliaran rupiah.

Tapi misterius, uang miliaran tersebut mengalir kemana?

Oleh karena itu, aktivis Azas Tigor Nainggolan mempertanyakan aliran uang yang dihasilkan dari parkir liar yang dikelola secara ilegal.

Berdasar pengalamannya, ia pernah memarkirkan motor di sekitaran Grand Indonesia, lalu ditarik tarif Rp 10.000 oleh juru parkir liar.

"Menurut hitungan saya parkir liar di badan jalan di Jakarta bisa menghasilkan uang ratusan miliar dalam setahun jika dikelola secara legal, bukan liar," ujar Tigor dikutip dari keterangannya, (7/12/22).

Berhubung parkir liar dikelola secara ilegal, Tigor menduga, uang yang dihasilkan justru mengalir ke kantong-kantong oknum pejabat Pemprov DKI Jakarta yang rajin menyambangi lapangan.

"Bukan rahasia lagi bahwa yang menikmati bocornya parkir liar di Jakarta itu banyak sekali," ucap Tigor.

KOMPAS.com/JIMMY RAMADHAN AZHARI
Ilustrasi parkir liar di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat

"Saking besarnya, pendapatan uang bocor parkir liar itu hingga membuat kelompok atau organisasi kemasyarakatan saling bantai untuk mendapatkan jatah mengelola titik parkir liar di badan jalan," ungkap dia.

Tigor mengungkapkan, pada 2007 dan 2008 setidaknya ada 16.000 satuan ruas parkir (SRP).

Lalu di tahun 2010 keberadaan SRP sempat ditutup oleh Pemprov DKI.

"Tetapi sejak lima tahun belakangan ini parkir di badan jalan mulai marak dan bahkan ada yang dilegalkan secara diam-diam," kata Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) itu.

Melihat fenomena itu, Tigor membuat catatan dengan menghitung nominal uang yang dihasilkan dari parkir liar.

"Jika sehari dihitung titik parkir hanya delapan jam efektif parkir dan satu rata-rata membayar Rp 10.000, maka pendapatannya parkir liar di Jakarta Rp 10.000 di kali delapan (jam efektif) di kali 16.000 (SRP) adalah Rp 1,28 miliar sehari, Rp 38,4 miliar sebulan dan menjadi Rp 460 miliar setahun," ucapnya menghitung.

Atas dasar tersebut, Tigor mempertanyakan aliran uang miliaran yang dihasilkan dari parkir liar.

Wartakotalive.com
Lokasi parkir liar di sekitaran Mall Grand Indonesia, yang kerap bikin macet lalu lintas.

"Pertanyaannya, uang tersebut ke mana saja mengalirnya? Tentu mengalirnya tidak ke pendapatan asli daerah (PAD) Jakarta," ungkapnya.

"Uang banyak itu masuk ke kantong-kantong mulai dari jukir liar hingga oknum aparat Pemprov DKI," sambungnya.

Padahal jika dikelola secara legal oleh Pemprov DKI, kata Tigor, hal itu bisa jadi alat bantu memecahkan problem transportasi dan membantu PAD Jakarta.

"Jika parkir dikelola, bisa sebagai alat bantu memecahkan masalah transportasi Jakarta yakni masalah kemacetan," harapnya.

"Maka ini sesuai dengan target Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono yang ingin memecahkan masalah kemacetan Jakarta," ucap Tigor.

"Saya mendukung bapak Pj Gubernur memecahkan kemacetan Jakarta dan memerintahkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta menertibkan dan memperbaiki manajemen perparkiran Jakarta agar bisa membantu memecahkan masalah transportasi yakni kemacetan dan mendapat pendapatan yang baik juga besar dari manajemen parkir untuk PAD Jakarta," imbuh dia.

Baca Juga: Jukir Liar Jangan Sok Keras, Palak Uang Parkir Pelanggan Indomaret Bisa Dibui 9 Tahun

Sumber: https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/07/11103901/parkir-liar-di-ibu-kota-bisa-hasilkan-miliaran-rupiah-ke-mana-mengalirnya