"Cuma saya punya masalah untuk terpuruk. Jadi saya yang berdiam diri. Seperti yang dilihat saya udah enggak punya, udah dilucuti (fasilitas)," ungkap Rian.
Berawal dari situ, Rian mengaku berusaha bertahan hidup dari tabungan yang tersisa selama tujuh bulan, mulai dari Juni hingga Desember.
Ia mengatakan, selama lima bulan dirinya merasa terpuruk dan pada bulan keenam sudah lumayan sembuh dan berkeinginan untuk move on.
Pada bulan November, Rian sempat pulang ke rumah namun ia mengatakan emosi ayahnya masih tinggi.
"Sempet pulang bulan November. Ya cuman sebentar mungkin beliau emosinya masih tinggi dan lain sebagainya karena lima bulan enggak ketemu," jelas Rian.
Dalam wawancaranya bersama Tribunnews, Rian juga menanggapi pernyataan ayahnya kepada salah satu media nasional seputar masalah Bitcoin yang dianggap sebagai kesalahan fatal dan biang pemecatan dirinya.
Ia mengatakan, masalah tersebut sebenarnya sudah diselesaikan enam tahun yang lalu.
Masalah Bitcoin sudah rampung dengan bantuan Haji Haryanto dan semenjak itu Rian berusaha untuk menjadikan dirinya lebih baik.
"Enam tahun lalu saya punya kesalahan. Saya ketipu investasi sama temen saya ya sampai sekarang orangnya masih ngilang," ujarnya.
"Dan kesalahan saya adalah kesalahan yang sampai sekarang saya sesali itu saya bikin temen-temen saya juga percaya sama saya, jadi yang percaya sama saya ikut ketipu juga," ungkap Rian.
Berkaitan dengan masalah Bitcoin, Rian menuturkan hal ini adalah kesalahannya dan ia tidak mau menyangkal.
"Saya mulai mem-branding diri saya di media, mengajak orang-orang supaya hidup dengan baik dan mengajarkan orang-orang untuk menebarkan kebaikan menjalani hidup," pungkasnya.
Baca Juga: Heboh Pemecatan Rian Mahendra, Operasional PO Haryanto Terganggu?