“Yang utama, market Lexus belum terlalu besar di Indonesi,”
“Kemudian, untuk membuat Lexus tidak bisa sembarangan dan sangat berbeda dengan Toyota,” ucap Bansar saat launching dua produk tersebut (21/2/2023).
Selain itu, juga tidak bisa dengan mudah memindahkan line produksi, yang sebelumnya Toyota kemudian jadi Lexus.
“Ini semua yang harus Lexus hadapi, jadi memang kita belum ada CKD-nya,” tegas pria berkacamata ini.
Baca Juga: Bikin Alphard dan Lexus LM Gerah, Kabin Kijang Innova Ini Habis Rp 143 Juta
Sementara itu, dua produk yang baru launching tersebut sebenarnya sudah dipamerkan saat GIIAS 2022 silam.
Antrian untuk SUV premium ini juga terus bertambah.
“Kita diskusi terus dengan principal untuk menambah produksi supaya bisa segera kirim ke konsumen,” tutupnya.