Sedangkan, untuk lahan terimbas proyek tol dihargai minimal Rp 1 juta per meter, tetapi tergantung lokasinya.
"Begitu warga dapat pembebasan, warga pemilik lahan yang tidak kena tol ini juga ikut menaikkan harganya," aku dia.
"Alhasil, yang kena tol itu akhirnya juga pas-pasan. Padahal harus bangun lagi," jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan, Purwanto warga Kateguhan, Sawit, Boyolali.
Tanah di daerahnya juga langsung naik.
Sebelumnya tanah dan sawah yang tidak berada di pinggir jalan raya Sawit-Pengging ini berkisar Rp 500-700 ribu.
"Tapi sekarang hampir semua sudah diatas Rp 1 juta," tambahnya.
Kades Kuwiran, Banyudono, Heri Sarwo Edhie membenarkan hal itu.
Wilayah desanya bakal jadi gerbang masuk ke ruas tol Semarang-Solo, Solo-Kertosono dan Solo-Jogja.
Alhasil, nilai jual tanah juga tersangkat naik.
Dia mencontohkan satu patok sawah seluas 2.500 meter persegi sudah mulai naik.
Dari Rp 500 juta sampai Rp 600 juta saat ini sudah naik menjadi Rp 700 juta.
"Nah nanti kalau exit tol sudah dibuka mungkin bisa sampai satu miliar rupiah, bisa dua kali lipat," tandasnya.
Baca Juga: Mudik Lebaran 2023 Ke Yogyakarta Bisa Lewat Tol Solo-Jogja, Tapi Baru Sampai Sini