Otomotifnet.com - Akibat sering kesusahan saat akan menyalip kendaraan panjang, Mr. H mengupgrade Honda PCX 150 miliknya.
“Kalau mau nyusul truk butuh effort yang besar,” ujarnya.
Bengkel Duta Motorsport (DMS) Bekasi pun ditunjuk untuk meningkatkan performa mesin.
Yuk kita lihat detail oprekan yang akhirnya menghasilkan tenaga 19,78 dk ini.
Kalau sudah begini, sekali gas, bus mah lewat!
PISTON
Langkah pertama untuk menaikkan tenaga dilakukan dengan cara membesarkan kapasitas mesin.
Menggunakan piston forged aftermarket berdiameter 62 mm.
Otomatis membuat kapasitas mesin PCX 150 meningkat jadi 174,7 cc, atau dibulatkan 175 cc.
“Dome piston sekitar 2 mm, perbandingan kompresinya dibuat 13,8:1,” buka Danu Andry Wibisono dari DMS.
KLEP
Kedua klepnya diperbesar, tujuannya tentu saja untuk membuat masuk dan keluar campuran udara dan bahan bakar lebih banyak.
Klep yang digunakan terbilang besar, 31 mm untuk in dan 26 mm untuk ex.
“Baru nyoba sih pake klep diameter segini, eh ternyata saat overlap mentok. Mana porting juga udah sampai pada bolong, jadi sama aja kayak pake 30 dan 25 mm, hahaa…” seru Wibi, sapaan akrab pebengkel yang beralamat di bilangan Jl. Mayor Madmuin Hasibuan No.60, Bekasi, Jabar.
NOKEN AS
Buka tutup klepnya diatur menggunakan noken as custom racikan ala DMS.
“Karena klepnya besar, jadi overlapnya kecil banget akibat mentok. Cuma 2 mm in dan 2,3 mm ex.”
“Tapi angka-angka noken asnya tetep gede sih, karena LC (Lube Center) nya lebar. Lift in 9,1 mm yang ex 9,3 mm, habis itu per klep pakai Akutagawa,” lanjutnya.
THROTTLE BODY
Sedotan udara ke ruang bakar diperbanyak lewat penggunaan throttle body (TB) Honda CB150R StreetFire.
TBnya terpasang pada intake custom yang pendek, membuat posisinya hampir tegak dan harus rela bobok ruang bagasi.
“Pakai TB CB150R sama velocity custom, diameter luar TB ini 30 mm tapi koinnya 29 mm. Jarang pakai TB besar, power malah bisa kecil karena air speed rendah,” jelas Wibi yang sedang kebanjiran oprekan mesin skutik.
CVT
Salah satu ciri khas dari oprekan mesin DMS adalah ubahan CVT yang minim.
Pulley, kampas kopling, mangkok kopling, dan v-belt lebih sering menggunakan part standar bawaan motor.
“Yang ini cuma pakai roller 8 gram rata dan per CVT 1.500 rpm, kalau CVT kebanyakan diubah karakter motornya malah jadi aneh. Dengan setingan ini karakter motor bawahnya lembut.”
“Bisa sih dibuat responsif bawahnya, tinggal ganjal ring per CVTnya. Tapi nanti nafas motornya jadi makin pendek, karena ini gigi rasio masih standar,” urainya.
HASIL TES DYNO
Untuk melihat perbedaan tenaga, Honda PCX 150 berkelir kuning cerah ini diuji di atas mesin dyno Dynojet 250i milik DMS.
Dalam kondisi standar, di sini PCX 150 menghasilkan tenaga maksimal 9,81 dk dengan torsi 10,84 Nm.
Sedangkan PCX 175 cc milik Mr. H menghasilkan tenaga maksimal 19,78 dk dengan catatan top speed dyno hampir mencapai 130 km/jam.
Itu berarti ada kenaikan tenaga sebanyak 9,97 dk atau 101%, wow!
Pasti gak butuh effort besar buat nyalip ini sih…
Duta Motorsport Bekasi: 0896-4735-7460
Data upgrade:
Piston: Aftermarket forged 62 mm
Perbandingan kompresi: 13,8:1
Klep: In 31 mm, ex 26 mm
Per klep: Akutagawa
TB: Honda CB150R + velocity
Roller: 8 gram
Per CVT: Aftermarket 1.500 rpm
ECU: aRacer RC Mini 5
Knalpot: WRC
Baca Juga: Jangan Ditukar, V-Belt Honda PCX 160 dan Vario 160 Beda Meski Mesin Satu Basis