Otomotifnet.com - Mudik ke kampung halaman dengan kendaraan pribadi masih menjadi pilihan Masyarakat Indonesia, namun hal yang perlu diperhatikan selain kondisi fisik pengemudi yang prima adalah kondisi mobil tersebut, supaya perjalanan mudik aman dan nyaman.
Mulai dari kondisi mesin, kelistrikan, pendigingin mesin, hingga kaki-kaki, sebab kaki-kaki mobil yang bermasalah dapat mengganggu kenyamanan.
Selain mengurangi kenyamanan, kaki-kaki mobil juga berhubungan dengan keselamatan, sebab komponen kaki-kaki mobil yang sudah mulai aus dapat mengganggu kestabilan dan control berkendara.
Menurut Agun Gunawan, owner GY Autoshock di Bulak Kapal, Bekasi Timur, Jawa Barat menjabarkan, komponen di kaki-kaki mobil yang sering kena.
Sebab komponen kaki-kaki mobil memiliki usia tertentu, apalagi jika mobil tersebut sering digunakan di jalanan yang tidak bagus, komponen kaki-kaki akan lebih cepat rusak.
1. Sokbreker
Menurutnya, masalah kaki-kaki mobil yang sering ia temui adalah sokbreker atau shock absorber.
Sokbreker atau shock absorber sendiri fungsinya untuk meredam getaran saat mobil berjalan di atas permukaan jalan yang tidak rata.
"Paling sering sokbreker bocor, ngebagel atau ngunci dan juga ada yang as sokbreker bengkok, ada juga kaki-kaki bunyi gluduk-gluduk di jalan rusak," jelas Agun.
Baca Juga: Biaya Servis Kaki-kaki Mobil Sebelum Mudik, Tiap Titik Bayar Rp 150 Ribuan
Sokbreker yang bocor biasanya akibat seal sokbreker yang sudah mulai getas akibat usia.
Sedangkan sokbreker yang ngebagel atau mengunci bisa disebabkan karena pengemudi memaksakan sokbreker yang sudah rusak tapi tetap dipaksa untuk dipakai.
Kalau bunyi gluduk-gluduk bisa disebebakan dari beberapa faktor, bisa dari bearing roda, bushing, atau dari tabung sokbreker yang sudah rusak.
Sokbreker yang rusak menurut Agun masih bisa diservis, selama kondisi as sokbreker masih bagus.
"Kalau as sokbreker enggak baret atau bengkok masih bisa diservis, kalo as baret percuma bakal bocor lagi," kata Agun.
"Rekondisi sokbreker kayak mobil Jepang Rp 500 depan (sepasang), belakang Rp 400 ribu (sepasang), kita kasih garansi juga 6 bulan, kalau bocor lagi bisa datang lagi ke sini," lanjut Agun.
2. Tie rod, long tie rod, ball joint, link stabilizer, karet stabilizer dan bushing arm
Selanjutnya yaitu kaki-kaki area depan meliputi tie rod, long tie rod, ball joint, link stabilizer, karet stabilizer dan bushing arm.
Agun menjelaskan, tie rod dan long tie rod yang sudah mulai aus, ketika roda digoyangkan dengan cara didongkrak, ban terasa oblak, ia menyarankan untuk mengganti tie rod dan long tie rod.
Tie rod dan long tie rod yang sudah waktunya diganti, ketika melewati kontur jalan yang tidak rata, terasa suara 'klek klek klek'.
Sedangkan cara mengecek kondisi ball joint bisa dilihat secara fisik apakah ada sobek atau masih bagus, selain itu bisa juga dicek dengan cara ban digoyangkan ke atas dan ke bawah, apakah sudah oblak atau masih bagus.
Kemudian untuk mengecek link stabilizer, pegang secara kuat dan goyangkan link stablizer, bila sudah oblak, sebaiknya lakukan penggantian dengan yang baru.
"Kalau kaki-kaki bushing arm jebol, tie rod dan long rie rod mulai aus, tie rod dan long tie rod yang kena lebih baik ganti aja, karena part-nya banyak pilihan, ada orisinal atau after market kayak merek 555," beber Agun.
Biaya ganti tie rod dan long tie rod berkisar Rp 500- 600 ribuan, ball joint Rp 300 ribuan, kalau link stabilizer dan karet stabilizer Rp 300 ribuan, sedangkan bushing arm Rp 600 ribuan.
3. Spring (Per)
Terakhir yaitu spring atau per yang sudah mulai lemah, per yang lemah bisa disebabkan karena sokbreker yang lemah tapi tetap dipaksa.
Akibatnya beban kerja per lebih berat, sehingga per lama kelamaan bisa lemah.
"Per bisa lemah kalau sokbreker lemah kita paksa, tapi per jarang rusak, biasanya rusaknya di mobil-mobil tua," tutup Agun Gunawan, owner GY Autoshock di Bulak Kapal, Bekasi Timur.
Baca Juga: Jadwal Rotasi Ban Mobil Diesel, Wajib Agar Ban Gak Cepat Botak Sebelah