Bikin Bingung, Ternyata Ini Lima Penyebab Ban Mobil Berdecit Saat Belok

Abdul Aziz Masindo - Minggu, 9 April 2023 | 21:00 WIB

Ilustrasi ban mobil posisi belok (Abdul Aziz Masindo - )

Otomotifnet.com - Bikin bingung kenapa kalau saat ban mobil berbelok, terdengar suara berdecit, ternyata ini lima penyebabnya.

Berdecitnya ban mobil terjadi karena tapak ban yang bersentuhan dengan permukaan jalan untuk mendapatkan traksi, hal tersebut normal saat mobil melewati permukaan yang licin.

Namun suara decit ban mobil juga dapat menjadi indikasi adanya masalah dengan bantalan rem atau komponen suspensi yang aus, apabila suara tersebut muncul saat mobil berbelok atau melaju dengan pelan.

Apriyanto Yuwono selaku National Sales Manager PT. Hankook Tire Sales Indonesia menjelaskan 5 penyebab ban mobil berdecit saat belok.

1. Ban Kurang Tekanan Angin

Dok. Otomotif
Tekanan angin ban

Kurangnya tekanan angin pada ban tidak hanya membuat ban kempes, tapi juga rentan rusak. Di mana kondisi tersebut akan membuat kemampuan traksi ban semakin buruk.

Jika tekanan angin ban kurang, saat mobil berbelok tidak ada perlawanan yang cukup terhadap kekuatan fisik dalam ban, sehingga tapak ban akan mencoba menemukan kontak yang tepat dengan permukaan jalan.

Saat ini terjadi, karet ban akan melorot ke samping karena bentuk jalan yang berbelok, dan membuat ban berdecit saat berbelok di tikungan.

Untuk mobil jenis city car, rekomendasi tekanan angin adalah 30-36 Psi, sementara untuk mobil SUV adalah 35-40 Psi.

2. Keausan Ban yang Tidak Merata

Kompas.com
lustrasi ban termakan tidak rata

Tapak ban menjadi kunci untuk kendaraan mendapatkan traksi yang cukup. Saat keausannya tidak merata, ban akan mengeluarkan suara berdecit, bahkan sebelum melewati belokan.

Apri menyarankan untuk melakukan perawatan pada ban seperti spooring dan rotasi, tekanan angin yang ideal dan pastikan suspensi dalam keadaan baik.

"Untuk menghindari keausan tidak rata ban perlu diperiksa secara berkala, mulai dari balancing dan rotasi, tekanan angin ban, suspensi, hingga kondisi tapak paling luar untuk menghindari adanya paku atau kerikil yang menancap," saran Apri.

3. Belum Lakukan Spooring

toncil/Otomotitnet
Spooring wajib dilakukan setelah bongkar kaki-kaki mobil

Pemilik mobil yang belum atau tidak pernah melakukan spooring, akan berubahnya pengaturan pada camber dan toe yang tidak sesuai.

Camber merupakan sudut kemiringan roda secara vertikal jika dilihat dari posisi depan dan belakang mobil. Sementara toe adalah sudut roda jika dilihat dari atas kendaraan, di mana roda kendaraan tidak lurus 0 derajat.

"Jika salah satu komponen tidak sejajar, ban akan mengalami keausan tidak merata dan menyentuh permukaan jalan dengan posisi yang salah," bilang Apri.

Penting untuk diingat bahwa penyelarasan roda dengan penyeimbangan ban, merupakan prosedur yang berbeda. Di mana pada penyelarasan roda atau spooring akan mempengaruhi posisi suspensi, sementara penyeimbangan ban  atau balancing dilakukan dengan distribusi bobot di dalam ban.

4. Keausan Belt Power Steering Hidraulis

Pompa power steering hidraulis

Walaupun mobil sekarang kebanyakan sudah pakai Electric Power Steering (EPS) namun beberapa mobil masih ada yang menggunakan power steering hidraulis.

Ada beberapa komponen sabuk mesin, fungsinya untuk menyalurkan putaran mesin ke komponen lainnya, seperti power steering hidraulis, kompresor AC, alternator hingga water pump.

Salah satunya belt power steering hidraulis, rusaknya komponen ini ditandai dengan suara decitan ban saat berbelok. Hal tersebut juga menjadi salah satu penyebab kerusakan pompa power steering, yang ditandai dengan setir yang terasa berat saat dikemudikan.

5. Kebiasaan Mengemudi yang Buruk

Dok. OTOMOTIF
Ilustarsi Honda Brio

Selain disebabkan oleh kondisi komponen, cara mengemudi yang buruk juga bisa menyebabkan ban berdecit.

Untuk memastikan kemudi, suspensi, roda, dan ban dalam kondisi prima dan bertahan lebih lama, pastikan untuk menghindari akselerasi dan pengereman mendadak.  Karena keduanya akan membuat karet ban menjadi kikis dan menyebabkan keausan.

Saat melewati tikungan juga disarankan untuk tidak mengemudikannya dengan kecepatan tinggi, karena perbedaan antara ban dan titik arah mobil akan menghasilkan suara berdecit dan suhu juga meningkat dengan cepat, yang bisa menyebabkan ban menua sebelum waktunya.

"Hankook memahami bahwa kenyamanan dan keamanan menjadi kunci penting saat berkendara. Untuk mewujudkannya, Hankook menghadirkan Ventus Prime3 dan Kinergy Eco2," kata Apriyanto Yuwono selaku National Sales Manager PT. Hankook Tire Sales Indonesia.

Radityo Herdianto
Ban Eco dari Hankook Kinergy Eco 2

Masih kata Apri, Ventus Prime3 dilengkapi dengan chamfer alur agar area kontak melebar dan meningkatkan kinerja traksi.

Sementara Kinergy Eco2 merupakan ban rendah bahan bakar, dengan kemampuan hydroplaning untuk mendorong traksi basah dan menjaga pendingin ban dalam kondisi kering.

Baca Juga: Biar Mudik Aman dan Nyaman, Ketahui Masalah Kaki-kaki Mobil dan Cara Ceknya