“Hal ini yang berdampak secara bisnis kepada kami perusahaan yang harus dan tetap patuh terhadap regulasi namun seakan ketaatan kami tidak berarti,” kata Sani.
Sani juga mengatakan karena tidak semua masyarakat yang akan mudik mampu untuk membeli tiket dengan harga tuslah yang rata-rata dijual hampir atau bahkan dua kali lipat dari harga normal, maka hal itu mempengaruhi berkurangnya jumlah penumpang PO dari bus AKAP.
Maka dari itu, jika secara bisnis sebaiknya untuk kelancaran program mudik gratis sebaiknya dibagi rata untuk PO yang diajak untuk bekerjasama.
“Pembagian bisa berupa menggandeng juga PO AKAP, bukan hanya dari PO pariwisata. Mudik tahun ini saya lihat dari penyelenggara mudik gratis ada yang menggandeng PO Garuda Mas,” kata Sani.
Baca Juga: Dishub DKI Jakarta Tambah Kuota Mudik Gratis, Kursi Bus Ditambah Jadi 50