“Kampus baru Astratech diharapkan dapat terus meningkatkan prestasi untuk menjadi institusi pendidikan politeknik, yang menghasilkan sumber daya manusia.
“Tidak hanya kompeten, terampil, dan unggul sesuai kebutuhan industri dan tenaga kerja, tetapi juga memiliki etos kerja yang tinggi dan semangat, serta cita-cita besar mewujudkan kemajuan Indonesia,” papar Djony.
Astratech memiliki konsep Society 5.0, berupa kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan pihak industri.
Seperti kolaborasi bersama Grup Astra melalui WINTEQ dari PT Astra Otoparts Tbk untuk kembangkan mesin Computer Numerical Control (CNC) Multifungsi ‘INNOSTRA’.
Selanjutnya bersama industri lain untuk kembangkan Heavy Loaded Trackless Automated Guided Vehicle (“AGV”) dengan bobot kapasitas hingga 400 Kg.
Hingga Serviced/Customized Drone yang terkoneksikan dengan jaringan 5G Mobile Networks.
Astra juga berkolaborasi dengan PT Energia Prima Nusantara untuk memasang pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 0,5 MWP di atap gedung kampus baru Astratech.
Baca Juga: Segini Penjualan Mobil Grup Astra, Pangsa Pasar Melejit Signifikan
Sebagai catatan, Astratech didirikan pada 1995, semula bernama Akademi Teknik Federal dan kemudian berganti nama menjadi Politeknik Manufaktur Astra pada 2001.
Kemudian pada April 2021, resmi berganti nama menjadi Politeknik Astra, dengan nama brand Astratech.
Memiliki delapan program D3 dan D4, yang terdiri dari enam program studi D3, dan dua program studi D4.
Mengimplementasikan vokasi Astra Dual System yang didukung oleh industri Grup Astra.
Kampus ASTRAtech berdiri di atas lahan seluas 5 hektar, dengan luas bangunan 22.451 m2.
Terdiri dari tiga lantai, yang dapat menampung 2.000 mahasiswa dengan ruang workshop, laboratorium dan ruang kelas.
Astratech juga memiliki delapan lantai gedung dormitory dengan luas 13.518 m2, serta fasilitas umum seperti lapangan badminton, lapangan basket, dan lainnya.