Otomotifnet.com – Akhirnya setelah sempat menjajal sebentar Wuling Alvez tipe tertinggi, yakni EX, di seputaran Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Rabu hingga Kamis ini (24-25/5/2023) PT Wuling Motors (Wuling) kembali mengajak puluhan awak media untuk merasakan langsung sensasi mengendarai SUV 5-seater terbarunya itu jarak jauh, termasuk Otomotifnet.com.
Rute yang ditempuh yakni start dari bandara Adi Sumarmo di Solo, Jawa Tengah, kemudian menuju pantai Selili dan Krakal di desa Sidoharjo, Kecamatan Tapus, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Setelah itu finish di kota DIY Yogyakarta, dengan total jarak tempuh sekitar 160 kilometer.
Baca Juga: Wuling Alvez Goda Kaum Milenial, Fitur Lengkap, Desain Stylish
Oiya, sebenarnya ajang media test drive Wuling Alves yang mengusung tema “All At Once Driving Experience” pada rute kali ini merupakan rombongan batch ke-2.
Untuk batch pertama mengambil rute dari Malang menuju Solo, dan nanti akan dilanjutkan lagi d batch ke-3 menuju Semarang, Jawa Tengah.
Nah, di batch kedua ini rutenya terbilang cukup menantang, terutama saat mendekati kawasan wisata pantai selili, maupun ketika menuju kota Yogyakarta.
Karena selain melewati daerah pedesaan yang jalannya lumayan sempit, juga ada yang kondisinya agak rusak.
Tak hanya itu, jalurnya pun kadang mendaki dan menurun yang lumayan berkelok-kelok.
Ini jalur yang pas untuk menjajal handling dan bantingan suspensi Alvez yang mengusung konstruksi MacPherson Strut di bagian depan dan Torsion Beam di belakang.
Saat awal-awal keberangkatan, Otomotifnet.com sengaja duduk di jok belakang untuk cari tahu seberapa nyaman di bagian ini.
Oiya, untuk tipe paling tinggi ini (EX) dibanderol seharga 295 juta on the road DKI Jakarta.
Baca Juga: Wuling Air ev, Alvez Sampai Almaz RS Kena Sunat, Dipotong Hingga Rp 60 juta
Ia sudah dilengkapi fitur yang terbilang paling komplit di kelasnya, dan ini menjadi keunggulannya.
Mulai dari fitur voice command berbahasa Indonesia, yaitu WIND (Wuling Indonesian Command).
Kemudian fitur semi atonom alias ADAS (Advanced Driver Assistance System).
Lalu atapnya juga sudah ada sunroof, headlamp sudah pakai LED projector, hingga Wuling Remote Control App yang bisa mengakses kendaraan dari jarak jauh menggunakan smartphone.
Fitur safety lainnya juga seabrek, mulai dari Dual SRS Airbag, TPMS (Tyre Pressure Monitoring System), Electronic Stability Control (ESC), Emergency Stop Signal, Electronic Parking Brake dengan Auto Vehicle Hold, Hill Hold Control, Seatbelt reminder untuk jok driver dan penumpang, dan rem ABS+EBD.
Nah, saat duduk di jok belakang ini Otomotifnet.com yang punya tinggi badan 179 cm, posisi leg room terbilang masih cukup lega, masih ada jarak sekitar 5 jari ke sandaran jok driver.
Tentu setelah jok driver disetel pada posisi paling ideal.
Namun untuk head room sudah lumayan mepet ke plafon. Mungkin karena desain bagian atap balakang Alvez ini memang dirancang makin landai ke buritan.
Baca Juga: Wuling Alvez Auto Mewah ala Maybach, Ban Mepet Fender, Lampu Dihitamkan
Tapi itu tidak jadi masalah lantaran sandaran jok belakang ini bisa agak direbahkan.
Sekitar satu jam duduk di jok belakang ini masih terasa nyaman-nyaman saja.
Apalagi embusa angin dingin juga tersedia untuk penumpang belakang, lantaran tersedia ventilator AC di antara jok depan.
Sayangnya, penyetelan arah kisi-kisi AC-nya hanya satu-satunya, alias tidak dibikin terpisah antara penumpang bagian belakang sebelah kiri dan kanan.
Jadi misalnya penumpang sebelah kanan merasa gerah, dan arah embusan AC-nya diposisikan ke dia, maka penumpang yang kiri tidak kebagian.
Nah, lebih dari sejam duduk di jok belakang, mulai terasa bokong agak panas lantaran busa jok seperti kurang empuk.
Padahal itu tidak kami rasakan ketika duduk di baris depan, baik di posisi driver maupun penumpang.
Mungkin juga karena faktor guncangan ketika mobil melintas di jalan yang tidak rata atau rusak.
Baca Juga: Bodi Wuling Alvez Dicoret Karya Seni Dari Bartega, Hasilnya Jadi Gini
Karena bantingan suspensi belakang saat ban menghajar lubang, terasa agak stiff alias kaku.
Padahal kalau melintas di jalan rata meski tidak mulus, bantingan suspensinya kami rasakan cukup nyaman.
Selain itu, saat Otomotifnet.com kebagian jadi supir usai dari pantai Selilili menuju Yogyakarta, kami merasakan tarikan mobil agak sedikit berat di putaran bawah hingga di 3.000-an rpm.
Ini membuat kami kadang agak ragu untuk melakukan overtake dengan kondisi mobil terisi beban.
Hal itu juga diarasakan oleh beberapa awak media lainnya.
Perlu injak gas lebih dalam lagi agar mobil mau berakselerasi makin cepat.
Karena begitu putaran mesin di atas 3.000 rpm, baru deh tarikannya makin kuat.
Menurut Danang Wiratmoko, Product Planning Wuling Motors, memang karakter performa mesinnya seperti ini.
Baca Juga: Begini Karakter Perfoma Mesin Wuling Alvez EX Saat Digeber Di Trek Lurus
Bila ingin sensasi tarikan yang lebih agresif, kata Danang bisa menggunakan mode S, atau pakai mode manual.
Sekadar info, mesin yang digunakan pada Alvez mengambil basis dari Confero.
Mesin berkode N15 4 sliinder segaris ini punya kapasitas murni 1.485 cc, DOHC, DVVT.
Di atas kertas ia punya daya maksimum 105 dk di 5.800 rpm dan torsi puncaknya 145 Nm di 4.000 - 4.600 rpm .