Sebelumnya diberitakan, terjadi aksi penganiayaan oleh pengemudi Mazda6 berpelat dinas Polri 10011-VII terhadap sopir taksi online di tol Tomang, Jakarta Barat, (4/5/23) lalu.
Belakang diketahui, pelat dinas Polri yang dipakai ternyata palsu.
Sedangkan pistol yang dipakai pelaku atas nama David Yulianto juga sebuah air soft gun.
Mengenai pelat dinas Polri palsu 10011-VII yang dipakai, David ungkap alasannya.
Berdasarkan pengakuan David Yulianto ke penyidik, ia mengaku menggunakan pelat dinas Polri palsu guna menghindari ganjil-genap.
"Yang disampaikan di sini (untuk) menghindari ganjil-genap," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, saat konferensi pers, (5/5/23) malam lalu.
Namun, penyidik tak percaya begitu saja atas pengakuan David dan masih mendalami kasus tersebut.
Di sisi lain, David diketahui merupakan seorang karyawan swasta
"Yang pertama atas nama, satu orang ya, David Yulianto, laki-laki, tertulis di KTP pelajar/mahasiswa. Dalam keterangannya yang bersangkutan merupakan karyawan swasta," katanya.
Sebagaimana tertuang dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP), David tinggal di Jl Arco Raya Nomor 6 RT 2/7, Duren Seribu, Bojong Sari, Depok, Jawa Barat.
Baca Juga: Aksi Koboi Sopir Pelat Dinas Ala Polisi Main Todong Pistol, Politisi Yakin Besok Ketemu Orangnya