Otomotifnet.com - Metode pengujian SIM sepeda motor yang menggunakan lintasan angka 8 serta zig-zag dikritik Kapolri, Jendral Listyo Sigit Prabowo.
Ia menegaskan metode pengujian tersebut agar dievaluasi.
Terkait hal ini, pakar safety riding Joel Deksa Mastana, mengungkap metode pengujian SIM angka 8 dan zig-zag memiliki makna penting untuk mengetahui tingkat keterampilan pemohon SIM motor.
"Yang pertama kenapa harus zig-zag, mengartikan kalau mau belok harus latihan seperti ini, kalau sudah berlatih nanti diuji seperti itu juga," ungkap Joel, dalam kesempatan diskusi santai dengan Otomotifnet.com (23/06/2023).
Metode pengujian SIM angka 8 dan zig-zag dibuat berdasarkan tolak ukur yang menitikberatkan kemampuan manuver serta keterampilan dasar mengendarai motor.
Pertanyaannya, kenapa harus diuji berputar-putar menyerupai lingkaran?
“Kenapa lingkaran? Karena itu 3 kombinasi yakni mata, posisi badan dan seberapa besar tenaga motor yang dikeluarkan," jawab Joel, yang pernah diminta sebagai Konsultan dan Staf Ahli Korlantas Polri.
Kemudian kenapa lintasannya harus angka 8?
"Kalau angka 8 artinya pemotor harus bisa belok kiri dan kanan, kalau lingkaran muter doang, makanya angka 8 paling penting sebenarnya," sambung Joel, yang menjabat Direktur Mobilitas Sepeda Motor IMI Pusat.
Ia pun menceritakan awal mula lintasan angka 8 dan zig-zig dirumuskan menjadi metode pengujian SIM sepeda motor.