Otomotifnet.com - Dikatakan oleh Kakorlantas Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi, proses pembuatan SIM seharusnya tidak menjadi pemasukan bagi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Dirinya khawatir jika dijadikan target PNBP, praktik jualan SIM bakal kembali terjadi.
"Mohon maaf, kami mohon maaf sekali lagi, SIM jangan dijadikan target Pak. Kami khawatir Kasatlantas kami jualan lagi, enggak lulus, dilulus-lulusin Pak,”
“Sudah terjadi, yang belum waktunya pindah golongan, dipindahkan Pak, ngejar PNBP," ucap Firman, dalam RDP bersama Komisi III DPRRI (05/07/2023).
Lebih lanjut Irjen Pol Firman menegaskan bahwa aturan dan biaya pembuatan SIM di Indonesia sudah sangat mudah dan murah.
Baca Juga: Netijen Luar Negeri Iri, di Indonesia Bikin SIM Enggak Sampai 2 Tahun
Dirinya membandingkan penerbitan SIM di Jepang yang jauh lebih sulit dan biayanya cukup mahal.
Ia mengatakan bahwa penerbitan SIM di Jepang hampir sama seperti menjalani program kuliah Diploma 3 (D3).
Setidaknya, perlu biaya Rp 40 juta, serta butuh ujian praktek yang berjenjang demi mendapatkan SIM.
“Kemarin tanya ke Jepang, itu ternyata kalau ngambil SIM itu sampai program seperti D3, itu biayanya Rp40 juta,”
“Jadi begitu mereka lulus langsung syukuran, Pak,” imbuh Firman, dalam RDP yang dilansir di kanal YouTube Komisi III DPR RI.
Bahkan, Kakorlantas mengungkap pemohon SIM di Indonesia juga banyak yang lulus atas dasar belas kasihan.
“Kita di sini, kasihanlah, dikasih saja (SIM) buat cari makan, tapi enggak selamat Pak. Kami khawatir, itu dosanya jadi dosa kami juga Pak,”
“Jadi, bukan kami mempersulit sekali lagi Pak,” terang Irjen Pol Firman.
Meski begitu, Kakorlantas telah menerima arahan dari Kapolri untuk mempermudah masyarakat dalam memperoleh SIM.
Yakni dengan menerbitkan buku panduan soal ujian tertulis maupun praktek. Sehingga pemohon SIM bisa mempelajarinya dahulu sebelum mengikuti ujian SIM.
“Kami menjawab arahan Kapolri dengan menerbitkan buku soal SIM A dan SIM C. Ada soal dan jawabannya apa yang harus dikerjakan (oleh pemohon SIM) pada saat di belakang kemudi,”
“Hanya nanti pada saat ujiannya kami acak Pak. Jadi kalau mau lulus silakan baca semua,” sambung Irjen Pol Firman.