Sehingga keduanya hanya bermodalkan aplikasi petunjuk arah dari Google Maps untuk mengantar bus yang baru dibeli pihak perusahaan di Kabupaten Nagan Raya tersebut.
Hal itu diungkapkan Hermanysah ke petugas Pospol Persada Tongra.
"Kita duga kedua sopir hanya ikuti jalan sesuai arahan GPS, sebagaimana pengakuannya kepada kami," kata petugas Pospol, Bripka Sutrisno.
Kini kedua bus tersebut mengalami rusak parah setelah terjun ke jurang.
Kasatlantas Polres Gayo Lues, Iptu Syafaruddin menjelaskan kronologi kecelakaan kedua bus tersebut.
Menurutnya, bus tujuan Blangpidie atau Terangun Babahrot itu melaju dengan kecepatan sedang.
Namun, setibanya di jalan penurunan dan tikungan kawasan Bur Nipis, kedua bus itu sebelumnya telah mengalami rem blong.
Akibatnya kedua bus tersebut hilang kendali dan menabrak pembatas jalan sebelah kiri arah Terangun Babahrot.
Selain rem blong pengemudi juga diduga tidak menguasai Medan lintasan Terangun Babahrot itu.
Terhadap perkara ini polisi telah melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti.
Sementara, Kapolsek Terangun, Ipda Darwandi mengatakan, dugaan sementara kecelakaan tersebut akibat rem blong.
Lebih lanjut ia mengatakan, karena kondisi jalanan yang sepi, kecelakaan itu baru diketahui satu jam kemudian.
"Penyebab kecelakaan beruntun dua mobil bus asal Sumatera Selatan itu, diduga akibat rem blong dan pengemudi tidak menguasai Medan lintasan Terangun Babahrot," ucapnya.
"Bahkan kasus kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi pukul 12:05 WIB, namun baru diketahui sekitar pukul 13:40 WIB," pungkas Ipda Darwandi.
Baca Juga: Mobil Diesel Ambulans Toyota Hilux Pelat Merah Koprol ke Jurang, Satu Nyawa Melayang di Dalam Kabin