rpm
Otomotifnet.com – Beli mobil bekas atau seken bertransmisi matik, memang untung-untungan.
Pas dapat yang masih bagus dan semuanya terawat, bisa awet dipakainya.
Namun ada juga yang awal-awal digunakan tidak ditemukan ada kendala, namun jalan beberapa mulai bulan muncul masalah.
Maklum, namanya juga mobil bekas, pastinya kita tidak tahu persis riwayat perawatan pemilik sebelumnya.
Baca Juga: Tes Oli Transmisi Matik Wealthy, Perpindahan Gigi Lebih Smooth?
Kendala yang kita bahas disini adalah kinerja transmisi matiknya.
Tahu sendiri kan, bila matiknya bermasalah, bakal terbayang biaya perbaikan yang tidak murah.
Tapi tenang, ada beberapa gejala abnormal pada transmisi matik yang bisa diatasi tanpa harus turun girboks.
Seperti yang dialami Suwandi pada Nissan Serena C24 miliknya yang dibeli dalam kondisi bekas.
“Transmisinya tiba-tiba suka nyendat dan ngegerung gitu, alias suka slip setiap perpindahan gigi,” tutur warga Bekasi, Jawa Barat ini.
Jadi, lanjutnya, saat perpindahan gigi putaran mesinnya suka loncat ke 3.000-an rpm, “Padahal sebelumnya enggak gitu,” imbuh Wandi, sapaan akrabnya.
Kemudian pria yang berkerja sebagai teknisi di salah satu dealer mobil Jepang ini mencoba menyuntikan chemical AT Power Restorer keluaran Swez ke dalam girboks transmisi matiknya melalui lubang pemasukan oli.
Setelah itu mobil dikendarai seperti biasanya hingga cairan aditif oli transmisi matik tersebut bekerja.
Baca Juga: Biar Gak Salah Pilih Mobil Matic Bekas, Perhatikan 6 Poin Ini!
“Eh, tak lama dari pemakaian Swez AT Power Restorer tersebut, penyakit nyendat dan ngegerung tadi langsung hilang.”
“Sekarang perpindahan gigi 2 ke 3 hanya di 2.000 rpm seperti normalnya,” jelasnya sambil memperlihat video penampakkan putaran mesin Serena C24 miliknya saat terjadi perpindahan gigi, baik sebelum dan sesudah menggunakan Swez AT Power Restorer.
Menurut analisanya, kendala yang ia alami tersebut bisa jadi karena tekanan oli pada transmisinya mulai menurun, yang mungkin diakibatkan beberapa sil di dalam tranmisi mulai aus.
Nah, chemical yang digunakan tersebut karena mengandung additive yang bisa meningkatkan tekanan oli, maka problem tadi bisa teratasi.
Tapi ini sifatnya bukan permanen loh, tetap langkah terbaik adalah memperbaiki komponen yang mengalami kerusakan.
Namun bila belum punya biaya untuk melakukan perbaikan tersebut, langkah ini bisa jadi solusi sementara.