Otomotifnet.com – Warga DKI dan sekitarnya jangan senang dulu tilang uji emisi resmi dibatalkan.
Pasalnya, aturan bayar parkir lebih mahal untuk kendaraan yang tak lolos uji emisi tetap diberlakukan, bahkan titik parkirnya akan diperbanyak.
Terhitung per tanggal 1 Oktober 2023 mendatang akan ditambah lagi 121 lokasi parkir disinsentif di wilyah DKI Jakarta, yang menerapkan aturan ini.
Artinya bila ditambah dengan 10 lokasi parkir yang sudah berjalan, total nanti akan jadi 131 titik lokasi parkir disinsentif.
Baca Juga: Parkir Mahal Khusus Kendaraan Tak Lulus Uji Emisi Diperluas, Nambah Ratusan Titik
"Untuk lebih menegakkan pelaksanaan uji emisi, kami juga menerapkan tarif parkir disinsentif di beberapa titik lokasi parkir," ungkap Juru Bicara Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Pemprov DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, melalui keterangan resminya (15/9/2023).
Oiya, 10 lokasi parkir disinsentif yang sudah ada saat ini yaitu di RTI Monas, kawasan parkir Blok M Square, pelataran parkir kantor Samsat Jakbar, kantong parkir Pasar Mayestik, Park and Ride Kalideres, dan gedung parkir Taman Menteng.
Ada juga di gedung parkir Istana Pasar Baru, Park and Ride Lebak Bulus, Park and Ride Terminal Kampung Rambutan, serta pelataran parkir Taman Ismail Marzuki.
Nah, buat sobat yang kendaraan sering “main” ke tempat-tempat tersebut dan saat ini belum melakukan uji emisi, segera sambangi bengkel pengujian emisi terdekat.
Gak perlu takut emisi gas buang kendaraan kesayangan gak lolos uji emisi.
Selama mobilnya rajin servis berkala dan mesinnya tidak ada problem di sistem bahan bakar dan sistem pengapiannya, serta kompresi mesin masih bagus, kemungkinan besar akan lolos uji emisi.
Contohnya seperti Suzuki SX4 keluaran 2008 milik salah stu kru bengkel Suzuki Sumber Baru Aneka Mobil (SBAM) Pondok Gede, Jakarta Timur.
Artinya saat ini mobil tersebut sudah 15 tahun pemakaian, dengan jarak tempuh lebih dari 107 ribu km.
Baca Juga: Batal Santai-santai, Polisi Sebut Tilang Uji Emisi Gak Sepenuhnya Hilang
Nah, saat diuji emisi gas buangnya, kadara HC (Hidrokarbon) masih di bawah ambang batas yang diberlakukan (mobil bensin keluaran 2007 ke atas maksimal 200 ppm), yakni hanya 144 ppm.
Sementara kadar CO-nya (Karbon Monoksida) terukur sebesar 0,45% (ambang batas maksimal 1,5%).
Dan untuk menurunkan kadar zat beracun tersebut lebih rendah lagi, mudah saja caranya.
“Cara paling instan yaitu dengan membersihkan catalytic coverter-nya,” tukas Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor (MSM) yang markasnya ada di Solo, Jawa Tengah.
Untuk membuktinya, catalytic converter atau yang sering disebut katalis milik Suzuki SX4 ini lantas coba kami bersihkan pakai chemical khusus keluaran Swez Catalytic Direct Cleaner.
Chemical yang di pasaran dijual seharga Rp 90 ribu ini jenisnya foam.
Cara mengaplikasikannya cukup dengan disemprotkan ke dalam tabung setelah exhaust manifold yang berisi catalytic converter, lewat lubang dudukan O2 sensor.
Usai Swez Catalytic Direct Cleaner ini disemprotkan ke dalam catalytic converter Suzuki SX4 sebanyak 2 kali sampai isinya habis, kemudian tunggu beberapa saat sampai chemical-nya bereaksi merontokkan karbon.
Baca Juga: Catalytic Converter Mobil Bisa Rontok Bila Sering Konsumsi BBM Jelek, Ciri-Cirinya Begini!
Kelar itu O2 sensor dipasang kembali ke tempat semula, lalu mesin dinyalakan beberapa saat sambal diblayer-blayer sedikit agar kerak karbon yang rontok pada katalis keluar lewat ujung pembuangan knalpot.
“Biasanya akan keluar asap putih berbau seperti belerang. Itu menandakan kerak karbonnya sudah larut bersama chemical yang tadi disemprotkan ke dalam catalytic converter-nya,” jelas Sumarno, yang juga bertindak sebagai Technical Support Swez.
Setelah tak ada lagi asap putih keluar dari knalpot, pengukuran ulang emisi gas buangnya pun dilakukan.
Hasilnya, wooww.. enggak nyangka kadar HC yang semula terukur 144 ppm, langsung terjun bebas jadi hanya 12 ppm saja. Sementara CO nya berhasil dibikin jadi 0% Vol.
“Katalis kalau bersih dan lancar, bukan hanya bikin emisi gas buang lebih ramah lingkungan. Tapi juga bisa menjaga performa mesin tetap baik, karena gas buangnya tidak ada hambatan,” pungkas Sumarno yang bisa diajak konsultasi di nomor 0817-402-234.
Wahh.. bias dicoba nih gais cara instan menurunkan emisi gas buang mobil kesayangan!