Otomotifnet.com - Daihatsu Gran Max tak tertolong saat dipakai mengantar besi kolom.
Berubah jadi bangkai setelah terpanggang habis di wilayah Candiwinangun, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, (19/9/23).
Peristiwa ini berawal dari sopir berinisial G (54) warga Wedomartani, Ngemplak mencium bau karet terbakar.
Mencium aroma itu, G lalu buru-buru mematikan AC yang sebelumnya hidup.
Kapolsek Ngaglik, Kompol Anjar Istriani menceritakan kronologi lengkapnya.
Bermula saat mengemudikan Gran Max pikap nopol D 8896 FQ dari rumahnya sekitar pukul 09:00 WIB membawa besi kolom atau begel.
Tujuannya untuk dikirim ke toko besi di Ngaglik dan Turi.
Selama perjalanan, G menghidupkan AC mobil.
Setelah menurunkan besi di Ngaglik, pengemudi berencana melanjutkan perjalanan ke toko besi di Turi.
Sesampainya di simpang tiga Turen, pengemudi mencium bau karet terbakar.
Lalu mematikan AC dan melanjutkan perjalanan.
Namun sesampainya di TKP, pengemudi menghentikan laju Gran Max itu karena dari kap depan mengeluarkan asap.
"Pengemudi kemudian keluar mobil," terangnya.
Kepulan asap seketika berubah menjadi kobaran api yang membakar pada bagian kap depan hingga pintu dan jok mobil.
Spontan pengemudi dibantu warga berupaya memadamkan api. Namun api berkobar cukup besar.
Api akhirnya berhasil padam setelah dua unit armada pemadam kebakaran datang ke lokasi untuk memadamkan api.
Kasi Operasional dan Investigasi, Damkar Sleman, Nawa Murtiyanto mengungkapkan, begitu mendapat informasi ada Pikap terbakar pihaknya segera meluncur ke lokasi kejadian dan proses pemadaman berlangsung sekitar 10 menit.
Kebakaran diduga akibat korsleting listrik bagian depan.
Kerugian akibat musibah tersebut ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
"Untuk mobil yang terbakar (kerugian) sampai Rp20 juta," katanya.
Baca Juga: Daihatsu Gran Max Terbakar Hebat, Sopir Justru Terancam Denda Rp 60 Miliar