Jika dihitung durasinya, si pelaku eksekutor hanya membutuhkan waktu tak lebih dari 5 detik untuk membobol lubang kunci kontak motor.
Setelah setang berhasil dibuka, dan mesin motor berhasil dinyalakan ternyata, Scoopy itu gak bisa melaju.
Sebab pemilik memasang gembok tambahan di piringan cakram depan.
Sontak, si pelaku eksekutor, dengan tetap tenang, berupaya meninggalkan Scoopy incarannya.
Termasuk, juga melepas helm warna putih milik korban yang sempat dipakai sejenak dengan maksud sekalian dibawa kabur.
Diketahui, Honda Scoopy yang nyaris dicuri tersebut milik Munasan (65) yang kesehariannya sebagai pekerja rumah potong hewan (RPH) Kecamatan Wiyung, Surabaya.
Anak korban Syaiful Arif (21) mengatakan, pihaknya baru menyadari Scoopy keluarganya nyaris menjadi sasaran percobaan pencurian setelah mengetahui posisi letak motor berubah.
Selain itu, helm yang biasa tertambat di bagian spion motor berpindah tempat ke gerobak dagangan tepat depan rumah tetangganya.
Saat memeriksa rekaman CCTV pengawas milik tetangganya, ternyata motor milik ayahandanya itu, nyaris digondol maling.
Berdasarkan rekaman CCTV tersebut, menurut Syaiful Arif, pelaku eksekutor pencurian motor diperkirakan berusia kisaran 20-25 tahun.