Otomotifnet.com - Hampir semua mobil matik Honda di Indonesia mengadopsi model (Continuously Variable Transmission) alias CVT.
Namun perlu dicatat, ada sejumlah masalah CVT yang diungkap bengkel spesialis.
Karena kerusakan CVT mobil matik Honda sering menghantui para pemiliknya selama pemakaian maupun perawatannya.
Dikutip dari GridOto, Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic, Bintaro, Tangerang Selatan, mengatakan masalah CVT mobil matik Honda ada di komponen belt atau sabuk baja.
"Kekuatan belt kurang bisa digunakan untuk beban torsi berlebih," ucap Hermas.
Sepengalamannya, masalah ini ditemui pada CVT Honda Mobilio, Jazz GD3 dan GK5, HR-V gen 2, hingga BR-V gen 1 yang usianya masuk 5 tahun lebih.
Dalam kurun 5 tahun ke atas mulai ada gejala belt melar atau kendur.
Kalau dibiarkan belt penghubung pulley set girboks CVT tersebut bisa putus.
"Kerusakan girboks CVT mobil matik Honda ini terjadinya merembet satu-satu," ujar Hermas.
"Mulai dari belt yang melar, kemudian permukaan pulley yang tergerus, sampai titik dimana belt putus dan girboks rontok," bebernya.
Hermas menilai jika belt mulai melar langsung segera ditangani, kerusakan girboks lebih parah bisa dihindari.
"Bedanya sama CVT mobil lain kalau ada indikasi kerusakan langsung rontok, CVT mobil Honda ini bisa diselamatkan jika belt baja mulai melar," ungkap Hermas.
Supriyanto, pemilik bengkel spesialis Rizky Automatic, Pulogebang, Jakarta Timur pun juga menilai jika kelemahan CVT mobil matik Honda ada di bagian belt-nya.
"Material belt yang dipakai kurang kuat sehingga rentan putus," ungkap Supriyanto alias Ucup.
Masalah lain yang pernah Ucup tangani juga CVT mobil matik Honda ditemukan bunyi kasar atau ngorok.
"Sewaktu berjalan di kecepatan tertentu ada bunyi kasar seperti ngorok," jelas Ucup.
Baca Juga: Mobil Matik Honda, Jadwal Ganti Oli Transmisi Tiap Berapa Kilometer?