Kemenhub Ungkap Kinerja 2023, Infrastruktur Tak Hanya Berpusat di Jawa

Harryt MR - Rabu, 20 Desember 2023 | 18:38 WIB

Menhub Budi memaparkan kinerja Kemenhub 2023. Berbagai fasilitas dan infrastruktur yang berhasil dibangun Kemenhub, mungkin tidak terlihat dari Jakarta (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan (Menhub) memaparkan kinerja Kemenhub (Kementerian Perhubungan) selama dua periode Pemerintahan Presiden Joko Widodo menjabat (2014-2023). 

Berbagai pencapaian Kemenhub dijabarkan. Ia menggarisbawahi pembangunan infrastruktur dan fasilitas transportasi tak hanya berpusat di Pulau Jawa.

Hal ini disampaikannya dalam gelaran Jumpa Pers Akhir Tahun 2023 Kemenhub (20/12/2023). Ia memaparkan capaian pembangunan infrastruktur sektor transportasi pada 4 mode utama.

Yaitu transportasi darat, laut, udara dan kereta api. Ada tiga hal yang ditargetkan. Yaitu meningkatkan konektivitas nasional, meningkatkan kualitas pelayanan transportasi, dan meningkatkan keselamatan transportasi.

Seluruhnya bertujuan menghubungkan antar wilayah Indonesia, yang sejalan dengan upaya menyediakan pelayanan dasar berkualitas dan peningkatan konektivitas di Tanah Air.

"Kita menciptakan konektivitas, tetapi juga membuat Indonesia sentris, dan tidak tidak bicara tentang hanya (pulau) Jawa saja,” beber Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan RI.

Menhub melanjutkan, berbagai fasilitas dan infrastruktur yang berhasil dibangun Kemenhub, mungkin tidak terlihat dari Jakarta.

“(Diantaranya) pembangunan penyeberangan ada 71 lokasi, itu dari Timur sampai ke Barat, di tempat-tempat terpencil, di pulau-pulau, itu menjadi satu hal yang penting," ungkap Menhub Budi.

Lebih lanjut, Ia memaparkan isu-isu nasional di sektor transportasi yang menjadi fokus Kementerian Perhubungan dan masih terus dibenahi.

Yaitu konektivitas dan integrasi antar moda, peningkatan dan pengembangan transportasi massal perkotaan, green and smart mobility, serta transportasi yang berkelanjutan.

Baca Juga: ODOL Ugal-ugalan Bikin Ngeri, Pengamat Bilang Biaya Logistik Tinggi Jadi Pemicu

Terkait hal tersebut, fokus dukungan Kemenhub mencakup kawasan Tertinggal, Terluar, Terdepan dan Perbatasan (3TP), dan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Serta meliputi dukungan pada Kawasan Industri (KI) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), juga mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah.

Masih menurutnya, Kemenhub termasuk Kementerian yang mengantongi pagu anggaran cukup besar. Meskipun selama 10 tahun terakhir pagu anggaran Kemenhub berfluktuatif.

Pagu terbesar pada tahun 2015 sebesar Rp 65,13 triliun, sedangkan pagu terkecil pada 2022 sebesar Rp 33,48 triliun. 

Berdasarkan kondisi tersebut, Menhub Budi memaparkan strategi Kemenhub adalah menggenjot pembangunan di tengah keterbatasan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara).

“Kita mengupayakan creative financing dari sektor swasta. Kita juga menyederhanakan layanan investasi, termasuk feasibility studies dan perijinan,” beber Menhub Budi.

Maksud dari creative financing adalah pembiayaan infrastruktur lebih dititikberatkan pada partisipasi sektor non Pemerintah. Sehingga pembiayaan infrastruktur tidak membebani APBN.

Baca Juga: Market Share Pulau Jawa Menciut, Penjualan Mobil di Kalimantan, Sumatara Hingga Sulawesi Membesar

“Pemerintah hanya membiayai 20% dari APBN. Selebihnya 80% dibiayai dari sektor swasta dan BUMN. Itulah yang kami sebut creative financing,” lanjutnya lagi.

Ia pun memaparkan data investasi di sektor transportasi periode 2020-2024, totalnya mencapai Rp 1.288 triliun. 

Dari jumlah tersebut, Pemerintah merogoh kocek APBN sebesar Rp 266,64 triliun (20%), lalu BUMN sebanyak Rp 341 triliun (26%), dan sektor swasta sebesar Rp 702 triliun (54%).