Otomotifnet.com - Jangan pernah menyepelekan gejala ngelitik pada mesin mobil.
Karena bisa menjadi pemicu mesin overheat.
Lantas apa sangkut pautnya antara gejala ngelitik dan overheat.
Perlu dipahami dahulu, ngelitik merupakan gejala abnormal dalam proses pembakaran mesin.
Gejala ngelitik ini bisa jadi karena kurang perawatan hingga mengisi BBM tak sesuai RON.
Resya Napitupulu, pemilik dan tuner bengkel spesialis SpeedCraft Performance Indonesia menyebutkan gejala ngelitik pada mesin memicu overheat.
"Ruang bakar mengalami fenomena ledakan pembakaran lebih cepat dari timing normal," sebut Resya dilansir GridOto.com.
Seharusnya pembakaran terjadi setelah piston mencapai titik mati atas (TMA).
Tetapi campuran bahan bakar dan udara meledak duluan sebelum TMA yang dinilai Resya menciptakan panas berlebih dalam proses pembakaran.
"Ruang bakar lebih panas, usia komponen blok mesin lebih pendek dari seharusnya," tegasnya.
"Lebih banyak residu karbon yang dihasilkan juga sehingga proses pembakarannya tidak bisa optimal," imbuhnya.
Komponen lain yang terdampak adalah piston.
Dijelaskan Ujang, Service Manager bengkel resmi Hyundai Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan mengatakan terjadinya knocking berarti ada pembakaran yang terlalu cepat.
Sehingga memaksa piston bergerak tidak sesuai timingnya.
"Sebelum piston naik sudah didorong lagi ke bawah karena knokcing," jelasnya.
Dalam jangka panjang, knocking bisa menciptakan thermal fatigue pada piston dalam gejala awal timbul crack.
"Jika sudah ada crack di piston komponennya sudah mulai rapuh, lambat laun bisa jebol," beber Ujang.
Baca Juga: Mesin Mobil Jangan Dibiasakan Ngelitik Terus, 2 komponen Ini Imbasnya