Yang istimewa ketika putaran mesin menyentuh angka 6.000 rpm diiringi logo VVA di spidometer menyala, tiba-tiba seakan ganti riding mode karena ada dorongan tambahan secara spontan, membuat laju semakin enteng! Enak banget! Menyentuh angka 100 km/jam terasa cukup singkat.
Efeknya motor jadi terasa lebih fun to ride, lebih sigap khususnya ketika harus stop and go di jalanan perkotaan yang padat.
Kondisi lalu lintas yang akan sering dilalui oleh karakter pengguna Lexi LX 155.
Padahal kalau ditelaah ternyata bobot Lexi LX 155 sudah naik 4 kg, dari 112 kg jadi 116 kg.
Namun ternyata secara power to weight ratio (PWR) masih tetap lebih besar, yaitu 0,131 dk/kg, sedang Lexi 125 hanya 0,104 dk/kg.
Bahkan dibanding NMAX atau Aerox 155, PWR Lexi LX 155 juga yang terbesar.
Kalau NMAX hanya 0,116 dk/kg, Aerox 155 0,124 dk/kg. Semakin besar angkanya, maka laju motor akan semakin enteng.
Sayang karena kondisi motor masih baru banget, dan kondisi jalan tak memadai serta sedang hujan, kali ini belum bisa mencoba top speed maupun mengukur akselerasi.