Otomotifnet.com - Transmisi mobil matik bisa overheat di jalan.
Kalau sudah begitu, pengemudi wajib menepi agar suhu transmisi kembali normal.
Penyebabnya tidak disangka, ternyata bisa karena tiga kebiasaan menyetir mobil seperti berikut.
1. Berkendara Cenderung Non-stop
"Bukan cuma fisik pengemudi, mobil juga harus istirahat kalau sudah 3 sampai 4 jam bekerja," tegas Harry Yanto, Product Panning PT Kreta Indo Artha (KIA) beberapa waktu lalu.
Selain kerja mesin, girboks transmisi matik juga ikut bekerja yang menghasilkan panas.
"Sirkulasi oli transmisi matik di dalam girboks terus terjadi selama mesin bekerja," terus Harry.
"Gesekan dari komponen dan sirkulasi tanpa henti memicu panas berlebih di dalam girboks tanpa ada waktu untuk cooling down," ujarnya.
2. Berhenti di Tanjakan dengan Menahan Pedal Gas
Jika menahan pedal gas saat berhenti di tanjakan membuat girboks mendapatkan pressure yang besar.
"Dikarenakan oli transmisi perlu tekanan yang besar untuk menahan gir dan kampas mobil," jelas Harry.
"Di sisi lain ada bobot dorongan ke belakang saat mobil berhenti di tanjakan," sambungnya.
Dari sinilah pemicu oli transmisi jadi cepat panas karena kelebihan tekanan untuk menahan posisi mobil dari gerak gir dan kampas kopling.
3. Menggunakan Engine Brake Tanpa Bantuan Rem
Prinsipnya mirip saat menahan posisi mobil dengan berhenti di tanjakan.
Bedanya saat engine brake terutama posisi tuas di low gear, perpindahan gigi naik ditahan sehingga menghasilkan penumpukan torsi.
"Penumpukan torsi disebabkan putaran rasio gigi yang ditahan oli transmisi sehingga tekanan yang dihasilkan besar," jelas Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic menambahkan.
"Kelebihan tekanan oli transmisi inilah yang mempercepat suhu oli naik," terangnya.
"Putaran kampas kopling yang terlalu cepat juga memicu panas berlebih yang berpengaruh ke oli transmisi," tambahnya.
Baca Juga: Banyak Yang Belum Tahu, Ini Alasan Mobil Sengaja Dibikin Mogok Saat Transmisi Otomatik Kepanasan