OTOMOTIFNET – Tepat satu minggu yang lalu OTOMOTIFNET.com mengabarkan kehadiran Toyota Kijang bermesin listrik buatan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) saat dipamerkan di Eco Products International Fair 2010.
Dan hari ini OTOMOTIFNET.com akan bercerita bagaimana rasanya berada dibalik kemudi Toyota Kijang berwarna putih ini.
Tepatnya hari Kamis-Jumat (11-12/3) lalu, OTOMOTIFNET.com sengaja meluangkan waktu jalan-jalan ke markas Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik, LIPI di kota kembang Bandung.
Tujuannya tentu untuk menjajal performa mobil listrik ini dan ternyata performanya lebih dari cukup!
Torsi Besar
Sepintas memang tidak ada yang berbeda dengan Kijang kebanyakan. Duduk di dalam kabinnya pun masih terlihat tuas transmisi bawaan Kijang. Begitu juga dengan pedal gas dan rem yang masih ditemani dengan pedal kopling.
“Transmisinya memang tetap menggunakan bawaan Kijang, jadi pengoperasiannya masih sama dengan mobil bertransmisi manual pada umumnya,” buka Ir Abdul Hapid, Ka Bidang Peralatan Transportasi P2 Telimek, Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik, LIPI Bandung.
“Tapi tetap ada bedanya, kopling hanya dipakai saat memindahkan gigi. Setelahnya langsung dilepas juga enggak masalah,” lanjut Hapid yang mengaku harus membuat adaptor agar dari motor listrik 3-Phase Induction Motor-nya bisa tersambung ke transmisi bawaan Kijang.
Oke, langsung coba! Ketika kunci kontak diputar on, tidak ada suara sama sekali. Lalu saat tuas persneling dipindah masuk gigi satu, kopling langsung dilepas mobil tidak melompat. Begitu pedal gas diinjak baru deh mobil berjalan. Kalau sudah begini jadi mirip transmisi automatic, lupakan saja fungsi koplingnya.
Tentunya ini karena perbedaan prinsip dengan mesin bakar. Pada mesin bakar, mesin akan terus hidup dalam keadaan stasioner meski gas tidak diinjak. Saat transmisi masuk dan mesin stasioner, kopling harus terus diinjak untuk memutuskan transfer tenaga dari mesin ke transmisi.
Tapi pada mesin listrik ketika berhenti dan pedal tidak diinjak, maka motor listriknya tidak akan berputar. Jadi lupakan saja menginjak kopling saat berhenti. Dan yang paling menarik adalah ketika pedal gas diinjak sedikit saja, Kijang listrik ini sudah mampu berakselerasi dengan cepat.
Putaran bawahnya dirasa cukup kuat dan halus. Padahal Kijang ini membawa 16 baterai SLA-Deep Cycle seberat 400 kilogram. “Tenaga memang lebih kecil dari mesin bensin bawaan Kijang ini, tapi torsinya jauh lebih besar,” aku Apid yang telah melakukan pengetesan menggunakan dyno di roda belakang.
Pada spek standar Toyota Kijang memiliki max power sekitar 70hp sedang motor listrik pada mobil ini hanya 52 hp. Tapi torsi standar Kijang hanya 114 Nm, sedang dengan motor listrik ini mampu mencapai 156 Nm.
Jaga arus agar tak lebih dari 400 A. Ketika angka negatif artinya energy regenerative bekerja |
Red Line Bukan Pada RPM tapi Arus Listrik
Karena masih menggunakan gear box manual bawaan Kijang, untuk mencapai kecepatan lebih tinggi mau enggak mau harus memindahkan gigi ke rasio lebih berat. Tentunya harus naik ke gigi yang lebih tinggi. Lalu kapan harus berpindah gigi?
Ternyata ada perbedaan dengan mesin bakar, jika pada mesin mobil konvensional patokannya ada pada putaran mesin sedang di Kijang listrik ini ada pada arus listik dengan satuan ampere (A). Mobil ini memiliki red line di 400 A. Kenapa bisa begitu?
Karena arus tersebut tergantung pada spek controller (semacam ECU pada mobil konvensional) yang dipakai. Controller pada Kijang listrik ini mampu menerima arus hingga 550 A, namun untuk keamanan dan menjaga controller yang harganya tidak murah ini dibuatkan sekring pemutus ketika mencapai angka 400 A.
“Jadi sebelum 400 A sebisa mungkin sudah pindah gigi. Amannya ada pada 200 A,” wanti Hapid yang mengaku telah menghabiskan anggaran riset hingga Rp 150 jutaan untuk menyulap Kijang ini menjadi mobil listrik hanya dalam 6 bulan saja.
Dan memang terbukti, dengan cara yang disebutkan Hapid, terbukti mampu ngebut hingga 90 km/jam (speedometer) di jalan TOL Pasteur!
Di TOL takan ada yang mengira mobil plat merah ini betenaga listrik |
Spesifikasi :
Motor : 3-Phase Induction Motor
Nominal Voltage : 96 VAC
Peak Power : 52 HP
Peak Torque : 156 Nm
Max Speed : 120 km/h
Controller : 96V/550A
Battery Pack : SLA-Deep Cycle 96V / 235 Ah
Charger : 75km/charge
Penulis/Foto: Popo/Yosi
Editor | : | Editor |
KOMENTAR