|
Sebelumnya Demak telah melakukan penetrasi melalui dealer lokal di Kalimantan, tepatnya di kota Pontianak. Pontianak dipilih karena berdekatan dengan head office mereka di Kuching, Sarawak, Malaysia.
Menurut Ruzael Amir Afendi Bin Kaharudin, RnD Engineer Demak, respon pelanggan di Pontianak cukup menjanjikan. “Hal inilah yang membuat prinsipal Demak di Malaysia berani mencari distributor besar untuk seluruh Indonesia,” tuturnya.
Demak sendiri, saat ini sudah memiliki beberapa varian, dari bebek, skubek sampai trail. Hebatnya, saat ini Demak bersaing ketat dengan Modenas untuk menembus ke peringkat tiga pasar motor Malaysia di bawah Honda dan Yamaha.
Sedang yang dipamerkan di INAPA 2011 saat ini berupa tipe underbone DMS 110 yang telah mengandalkan single side arm. Tipe kedua ada DV 110 yang bertampang persis Yamaha Jupiter Z. Bedanya, DV 110 memiliki desain buritan seperti milik Yamaha Lexam.
Urusan mesin, kedua bebek melayu ini mencangkok dapur pacu yang sama. Yakni 110 cc SOHC berpendingin udara. Fitur lain di kedua motor ini adalah rem double disc, dan cakram berukuran lebar untuk bagian depannya.
Selain varian underbone, Demak juga memboyong skubek retro imut yang tentunya dapat mencuri perhatian, yakni tipe Dio yang bermesin 80 cc, serta varian Duta yang menggunakan mesin 125 cc. Sebab keduanya menawarkan desain klasik seperti skuter Italia, Lambretta.
“Kondisi motor Demak dapat dibandingkan dengan produk sejenis asal Malaysia. Kami menawarkan value for money yang bagus bagi konsumen,” jelas Ruzael dengan logat Melayu yang kental.
Harga yang ditawarkan pada para distributor juga cukup menarik, yakni direntang harga Rp 5,6 - 7 juta off the road. “Harga tersebut sudah bersih sampai Indonesia. Jadi jika distributor ingin membeli secara CKD atau CBU, harganya tetap segitu,” imbuh Ruzael.
Anda berminat jadi distributor??? (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR