Melaju tanpa digas
Mayoritas mobil bertransmisi otomatis dapat melaju walau Anda tidak menekan pedal gas.
Namun berapa kecepatan yang dihasilkan bisa berbeda tiap mobil. Hal ini juga perlu diwaspadai pengemudi karena memiliki potensi membahayakan.
Kami pun mencari tahu seberapa impak yang dihasilkan pada kondisi jalan datar.
Kami pun mencari tahu seberapa besar impak yang dihasilkan pada lintasan lurus dan jalan yang datar.
Untuk mengetahuinya, kami menjalankan Toyota Vios A/T tanpa menekan pedal gas sambil menerapkan 2 kondisi yakni AC aktif dan tidak.
Untuk mengukur kecepatan maksimum yang dicapai kami menggunakan perangkat GPS.
Kecepatan maksimum yang dihasilkan dengan mengaktifkan AC adalah 8 km/jam (v).
Sementara kecepatan maksimum tanpa AC aktif adalah 6,5 km/jam.
Dengan dua kecepatan itu dan bobot kendaraan (m) 1.055 kg, berapa besar beban atau momentum yang diterima obyek ketika terjadi tumbukan?
Perhitungan momentum ketika tumbukan yang diterima obyek pada kecepatan 8 km/jam (2,2222 meter/detik) adalah:
M (momentum) = m (massa) x v (kecepatan/velocity)
= 1.055 kg x 2,2222 m/s
= 2.344,4 kg.m/s
Semakin besar massa kendaraan membuat momentumnya juga semakin besar.
Sebagai perbandingan, sebuah truk yang berbobot lebih berat mempunyai momentum lebih besar dibanding sedan yang bergerak dengan kecepatan yang sama.
Secara teoretis, pergerakan sedan dengan kecepatan itu relatif dapat mencederai orang dewasa.
Cedera bisa lebih parah jika obyek itu adalah anak kecil. Sementara pada kecepatan 6,5 km/jam, momentum yang diterima objek memang lebih kecil yakni 1.904,2 kg.m/s.
Tapi potensi cedera tetap ada karena obyek bisa terempas ke kap mesin atau terpental.
Selain di saat tumbukan, cedera juga disebabkan sesaat setelah tumbukan terjadi.
Jika respons pengendara tidak cepat untuk menginjak rem, obyek yang ditabrak pun bisa terseret di kolong mobil akibat mentransfer momentum tadi.
Jadi, walau hanya ingin berkendara santai dengan kecepatan rendah di lingkungan perumahan, waspada saat mengemudi tetap prioritas pertama.
Penulis: Ary Damarjati
Foto: Prasetya Yoga
Editor | : | Editor |
KOMENTAR