Silverstone - Di awal musim, dengan banyaknya para pembalap yang pindah tim untuk musim depan sempat membuat publik berfikir motoGP musim kali ini akan garing. Tapi nyatanya tidak--motoGP malah makin menghibur dengan berbagai drama yang disuguhkan.
Khususnya motoGP seri 12 yang digelar di sirkuit Silverstone, Inggris. Sedari awal banyak pembalap yang seolah buta dengan kondisi cuaca yang bisa tiba-tiba berubah. Sehingga, sulit untuk menetapkan setingan motor.
Sesi kualifikasi diguyur hujan, sehingga banyak pembalap terjungkal dari motornya. Eeeh, giliran balap kondisi kering meski mendung. Sudah begitu, saat lampu start hijau menyala, tak sampai satu putaran balapan sudah harus dihentikan.
Loris Baz dan Pol Espargaro terlibat insiden serius di tikungan ketiga. Motor Loris Baz bahkan sampai 'terbang' dan keduanya sampai terseret masuk kembali ke tengah lintasan, untungnya para pembalap dibelakang bisa menghindar meski harus melebar keluar trek.
Start pun diulang. Dan Vinales langsung melesat meninggalkan rombongan. Terkesan lomba kali ini akan membosankan. Namun tidak. Jelang penghujung lomba, justru terjadi manuver-manuver agresif dari beberapa pembalap untuk saling salip menyalip--tak jarang terjadi kontak fisik.
Hanya Vinales yang anteng sendirian di depan. Dibelakangnya, Valentino Rossi, Cal Crutchlow, Marc Marquez, Andrea Ianone, sampai Dani Pedrosa, bisa dibilang tidak akan bisa tenang sepanjang balapan.
"Sangat-sangat menghibur, salip menyalip terus terjadi, layaknya balapan moto3, tidak bisa dipercaya," ujar komentator motoGP menanggapi jalannya lomba di Silverstone yang dimenangkan Vinales.
Memang beberapa regulasi diubah di musim ini oleh Dorna. Tujuannya jelas agar persaingan motoGP makin kompetitif. Salah satu yang paling berpengaruh adalah sisi elektronik dengan menggunakan ECU yang sama. Juga kondisi ban Michellin yang belum stabil.
Selain itu, beberapa seri musim ini digelar dalam kondisi hujan, sehingga memungkinkan flag to flag terjadi. Jelas ini sebuah keuntungan tersendiri bagi Dorna, karena biasanya penuh drama yang menghibur.
Hasilnya memang sudah bisa kita lihat di tengah musim ini. Persaingan makin kompetitif, karena yang menjadi juara dan naik podium tidak hanya pembalap yang itu-itu saja. Beberapa kejutan juga terjadi, seperti Jack Miller sampai Cal Crutchlow yang akhirnya bisa merasakan podium tertinggi.
Kalau motoGP di 'masa transisi' seperti ini saja sudah sedemikian menghibur, lalu bagaimana di musim depan saat para pembalapnya sudah menempati tim yang baru--seharusnya bakal jauh lebih menghibur. Semoga saja..
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR