Meski Apit menyiapkan super Brio ini untuk turun di lintasan drag, namun ternyata masih bisa dipakai harian.
“Saya beberapa kali bawa Brio ini keluar kota, bahkan paling jauh sampe Kuningan, Cirebon, enggak masalah tuh,” sahutnya sambil tersenyum.
Tapi masalahnya cuma satu, kopling single clutch dari Ogura lumayan berat kalau dipake macet-macetan. Tom
Mesin
Apit memilih untuk main naturally aspirated dalam memaksimalkan performa mesin K24-nya. Hampir semua jeroan sudah diganti dengan part aftermarket.
Piston misalnya, menggunakan Arias yang berdiameter 87 mm, sementara setang pistonnya pakai Eagle.
Dari kepala silinder, sudah menggunakan kepala silinder K20A buatan PRB-1 yang telah di-porting dan polishing.
Kem kini menggunakan Skunk2 stage 3 dengan durasi 2780 untuk intake dan 2820 pada exhaust.
Pasokan bahan bakar lebih deras dengan injektor FID dengan kemampuan menyemprotkan 1.000 cc per menitnya.
Untuk mengimbanginya, throttle body diganti merek K-tuned berdiameter 90 mm.
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR