Otomotifnet.com - Anda yang sudah mengetahui seluk beluk Hi-Lux mungkin ada yang bertanya, buat apa tes Toyota Hilux lagi?
Toh Hilux bukan mobil yang tergolong baru di Indonesia.
Tapi tunggu dulu, mobil yang ada di hadapan Anda ini merupakan Hilux dengan mesin baru.
Oktober 2017 lalu, PT Toyota-Astra Motor menghadirkan Hilux bermesin diesel kapasitas 2.393 cc dengan tenaga sedikit lebih besar berkode 2GD FTV.
Mesin versi sebelumnya berkode 2KD FTV yang tadinya punya tenaga 144 dk pada 3.400 rpm, kini menjadi 149 dk pada putaran yang sama di mesin baru.
(BACA JUGA: Gak Banyak Ba-Bi-Bu, Kawasaki W175 Dibikin Pantes)
Dahsyatnya, torsi yang tadinya 343 Nm kini melonjak hingga 400 Nm yang bisa terasa mulai 1.600-2.000 rpm.
Transmisi pun juga terdapat revisi, kini menggunakan girboks otomatis 6 percepatan berkode AC 60.
Kenaikan tenaga dan torsi pun berpengaruh terhadap performanya.
Akselerasi dari 0-100 km/jam, tuntas dalam waktu 13,1 detik, atau lebih cepat 0,2 detik dibanding mesin lama.
(BACA JUGA: Siapa Senang? Triumph Bikin Motor Murah 250 cc, Indonesia Jadi Sasaran)
Tidak cuma akselerasi, konsumsi BBM pun kini membaik meski tidak signifikan.
Untuk rute Dalam Kota, konsumsi BBM Hilux mencatatkan 11,1 km/l, lebih baik 0,1 km/l.
Sementara rute Tol, dari yang tadinya 14,4 km/l menjadi 14,9 km/l.
Rute Tol bisa lebih efisien, karena saat mobil melaju pada kecepatan 100 km/jam putaran mesin hanya ada di rentang 1.800 rpm, lebih rendah 100 rpm dari mesin lama.
Selain mesin baru, Hilux kini juga dilengkapi mode berkendara, mirip seperti Fortuner dan Innova ada Eco Mode, Normal dan Power Mode.
Power Mode membuat respons mesin makin responsif sehingga pengemudi bisa merasakan sensasi berkendara yang lebih mengasyikan.
Lalu kalau bicara fitur, bisa dibilang Hilux memang tidak sebanyak Chevrolet Colorado ataupun Nissan Navara.
(BACA JUGA: Suzuki Ertiga Baru Bakal Kayak Yaris dan Rush, Pakai Bodi Baru, Platform dan Mesin Lama)
Pada Hilux tipe V sudah dilengkapi Hill Start Assist, Dual SRS Airbags serta side airbags dan ada juga differential locker pada roda belakang.
Fitur differential locker ini berguna ketika melaju di medan off-road yang membuat gerak roda belakang kanan dan kiri bergerak serentak sehingga roda tidak kehilangan traksi.
Tapi meski fitur tidak terlalu banyak, Toyota memang tangguh soal durabilitas penggunaan jangka panjang terutama di sistem kaki-kaki.
Secara desain, sebenarnya tidak ada ubahan yang berarti.
Karena mesin 2GD FTV menggunakan intercooler yang berada di balik bumper, jadi pada bagian kap mesin tidak perlu lagi menggunakan air scoop.
Lalu aksen krom di bagian foglamp kini juga lebih simple.
Sementara di bagian kabin hampir tidak ada ubahan berarti, jok lapis kulit berwarna coklat membuat Anda tidak terasa sedang berada di mobil pekerja.
(BACA JUGA: Terjangkau, Biaya Bikin Boks Audio Mobil Mulai Rp 1 Jutaan)
Soal akomodasi, meski hanya bisa memuat 5 orang penumpang, tapi duduk di jok baris kedua cukup akomodatif.
Meski sandaran jok terbilang tegak, penumpang dengan tinggi 170 cm masih menyisakan legroom sebanyak 10 jari serta headroom 4 jari.
Beruntung, Hilux punya banyak kompartemen di dalam kabin.
Terdapat tiga kompartemen tertutup, dua di laci dasbor dan satu lagi ada di konsol tengah.
Tidak hanya itu, Hilux punya banyak cup holder, enam ada di bagian depan dan empat untuk penumpang belakang.
Bahkan, ketika jok belakang dilipat, terdapat dua kompartemen tambahan tersembunyi.
Dengan segala ubahan minor yang dilakukan pada Toyota Hilux terbaru, mobil ini dihargai Rp 456 juta, lebih mahal Rp 26 juta dari Mitsubishi Triton Exceed pesaing terdekatnya.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR