Yang pertama kita pastikan kondisi akinya masih baik atau tidak, tentu periksa tegangannya.
Dalam kondisi penuh jika dites pakai voltmeter 13-13,2 volt, jika di bawah 12,4 volt tandanya mesti dicharge.
Silakan charge lagi dahulu agar bisa melanjutkan ke pengetesan.
Karena belum lama dipasang sudah drop, pemeriksaan selanjutnya soal kebocoran arus.
Pengetesannya pakai amperemeter.
Caranya dalam kondisi kontak off, lepas terminal negatif aki.
Lalu masih dalam kondisi kontak off pasang kabel positif amperemeter ke kabel negatif, sedang kabel negatif amperemeter ke kutub negatif aki.
Baca arus yang tertera, maksimal sebesar 0,1 mA.
Jika lebih dari itu ada kemungkinan terjadi hubungan singkat.
Untuk mencarinya lepas satu-persatu sambungan sambil dilihat perubahan kebocoran arusnya di amperemeter.
Jika kebocoran normal, lanjut periksa pengisian.
Kali ini pakai voltmeter.
Hidupkan mesin dan tahan di putaran 5.000 rpm, kemudian tempelkan kabel positif voltmeter ke positif aki, yang negatif ke negatif aki lalu baca angka yang tertera.
Normalnya adalah di atas tegangan aki sebelum mesin dinyalakan dan di bawah 15,5 volt.
Biasanya kisaran 14,3 volt. Jika tegangan tetap tak berubah atau malah di bawah tegangan aki sebelum mesin dinyalakan, berarti sistem pengisian bermasalah.
Kerusakan bisa di regulator, sepul terbakar atau malah hanya kutub aki tak terpasang dengan baik.
Sebaliknya jika pegisian bagus dan juga kebocoran normal, maka yang bermasalah tentu akinya.
Mesti ganti aki baru lagi tuh, bisa jadi elemen di dalamnya sudah ada yang rusak.
Aant, Redaktur Roda 2 Tabloid OTOMOTIF
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR