Tinjauan Safety Driving
Berdasarkan tinjauan keselamatan, F. Sony Susmana, pendiri lembaga Safety Driving Consultan Indonesia (SDCI) menyatkan dengan tegas bahwa penggunaan safety belt bagi pengemudi mobil tidak bisa dianggap sepele.
“Itu pengguna yang kurang faham fungsi dari safety belt. Mereka menggunakan safety belt hanya sebatas formalitas takut di tilang polisi. Yang harus dipahami bahwa safety belt bukan fitur safety yang menyelamatkan penggunanya, melainkan hanya meminimalkan resiko cidera,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa penggunaan sabuk keselamatan yang hanya dibagian tertentu saja, ketika harus menerima benturan maka safety belt tidak mampu menopang beban tubuh secara maksimal.
(BACA JUGA: Wrangler JK Tutup Usia, Ini Dia Penampakan Unit Terakhir, Harganya Selangit)
“Safety belt pada kendaraan itu ada tiga poin. Lap belt pada pinggang fungsinya menahan tulang pinggul, Shoulder belt yang melintang di dada fungsinya menahan tulang bahu,” sebut Sony.
Namun masih banyak pengguna kendaraan roda empat yang seakan abai dalam menggunakan sabuk keselamatan tersebut.
Yang lebih celakanya lagi, mereka hanya mengandalkan sistem airbag yang hanya sebagai pelengkap perlindungan.
“Memang banyak orang berfikir seperti itu, karena SRS Airbag itu tidak dipakai langsung karena hanya terpasang di dashboard, sedangkan safety belt harus digunakan,” tutur pria bertubuh tinggi ini.
Namun poin terpenting adalah kapan dan dimana kita sadar kecelakaan akan terjadi?
Oleh karenanya, tugas kita adalah menekan resiko cidera ketika terjadi kecelakaan,” tukasnya.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR