Otomotifnet.com - Akhirnya dapat merilis hasil lengkap test ride All New Honda Vario 150 versi 2018.
Ulasan lengkap dan videonya bisa ditonton di artikel ini ya!
Benar-benar baru?
Enggak juga sih, karena mesin dan rangka hanya diberi sedikit update tapi secara basis masih enggak jauh dari versi sebelumnya.
(BACA JUGA: Panik, Orang Lihat Penampakan Pocong Di Boncengan, Yang Bawa Motor Kayak Gak Sadar)
Meski begitu, dipakai untuk aktivitas harian lebih 700 km, ternyata motor ini menawarkan beberapa fakta menarik.
Setelah membaca ulasan ini, silahkan tetapkan pilihan Anda, apakah tetap yakin mau beli? Bagaimana hasilnya?
Fitur dan Teknologi
Kita awali dari fitur dan teknologi ya! Pasalnya untuk desain bisa dilihat sendiri dan dirasakan apakah cocok dengan selera Anda.
Dari depan tentu saja spidometernya yang kini berubah jadi full digital, infonya lebih komplet dan dimensinya sangat kompak.
Porsi paling besar tentu petunjuk kecepatan, kemudian yang menggelitik mata adalah fuel consumption yang ada di pojok bawah kanan.
(BACA JUGA: Lho Kok... Honda PCX Hybrid Belum Bisa Dijual Di Indonesia)
Barnya akan bergerak sesuai bukaan gas, dientak akan geser ke kiri yang artinya boros, dan ke kanan jika buka gasnya santai.
Grafik konsumsi bensin ini bekerja bukan berdasarkan throttle position sensor, tapi bekerja berdasarkan aliran bensin.
Jadi jangan kaget kalau gas sudah ditutup tapi bar hanya turun pelan, karena saat deselerasi di kecepatan tinggi bensin masih terus mengalir.
(BACA JUGA: Buser Dan TNI 'Kepung' Jakarta Timur, Balap Liar Dan Begal Siap Disikat, Titik Rawan Dirahasiakan)
Info lainnya ada konsumsi bensin rata-rata, tripmeter A dan B, odometer, jam, fuelmeter dan indikator penggantian oli mesin.
Ada juga info voltmeter, dari pengukur tegangan ini terungkap kalau mesin hidup stabil di 14,5 volt.
Kemudian jika mesin mati saat ISS diaktifkan turun jadi 13,2 volt, lalu perlahan turun karena tersedot lampu.
Oiya sayangnya jika berkendara di siang hari yang terik, angkanya jadi terlihat samar-samar.
(BACA JUGA: Dikumpulin Dari Seluruh Cabang, Recehan Jadi Ambulans)
Kalau mendung atau malam hari tentu tak ada masalah. Mungkin kalau dikasih visor aksesorinya lumayan membantu nih.
Lanjut lihat fitur lainnya, di bawah setang ada 2 buah konsol.
Yang kiri lebih besar, sayangnya sekarang dangkal dan lebar, jadi untuk menaruh botol 600 ml tak bisa masuk keseluruhan, bahkan mudah jatuh ketika motor kena guncangan di jalan.
Di antara kedua konsol ini ada sebuah cantolan barang.
Hanya saja, sayang posisinya menjorok ke dalam.
(BACA JUGA: Kaget, Puluhan Orang Dorong Motor Pagi-Pagi, Enggak Ada Satupun Yang Nyalain Mesin)
Di bawah jok ada bagasi yang super lega, 18 liter! Bisa muat helm pula. Namun hanya helm open face tanpa pet, dengan pet apalagi full face dipastikan enggak bisa masuk.
Lanjut ke lampunya yang semua kini LED. Sorot lampu yang jarak dekat sih biasa saja, tapi lampu jauh sorotnya terang-benderang.
Asal jangan hujan saja sih, karena sorot putihnya akan tertelan hitamnya aspal.
(BACA JUGA: Bukan Cuma Dandan, Polwan Posting Di Medsos Pun Ada Aturannya )
Mesinnya tak banyak mengalami ubahan, hanya filter udara, ECU dan knalpotnya, makanya teknologi di bagian ini juga sama, tetap mesin eSP dengan pasokan bensin PGM-FI.
Dengan ACG Starter maka saat menyalakan mesin tak ada suara. Kemudian ada Idling Stop System.
Jika diaktifkan saat berhenti lebih dari 3 detik otomatis mesin mati dan akan menyala jika gas kembali dibuka.
(BACA JUGA: Lagi Asyik Ngecek Lokasi Bekas Banjir, Petugas Nemu Toyota Calya)
Smart Key System
Nah bicara smart key, menarik karena remotnya cuma punya 2 tombol. Yang atas untuk answer back system dan alarm, jadi sekali pencet dua fungsi bekerja.
Sedang tombol yang bawah untuk on/off smart key, cara penggunaan sama seperti Honda PCX 150.
Yang menyenangkan sekarang tombol bukaan jok yang di samping kenop keyless empuk banget!
(BACA JUGA: Nyamar Jadi Perempuan Berhijab, Maling Gasak Lima Motor, Untung Ada CCTV)
Jika mesin masih menyala dan remot berada lebih dari 2 meter, misalnya ketika remot jatuh saat riding, maka lambang kunci di spidometer akan berkedip memberi peringatan.
Dan dalam posisi ini, jika kontak dimatikan akan keluar bunyi bip-bip cukup keras, dan mengecil saat kontak diputar on lagi, dan bunyi mati saat mesin kembali dihidupkan.
Tentu itu sebagai antisipasi agar mesin tetap bisa hidup untuk ambil kunci cadangan.
(BACA JUGA: Wuih... Harga Suzuki Nex II Resmi Nongol, Setara Dengan Honda BeAT Bekas)
Riding Position & Handling
Posisi duduk sudah diungkap sebenarnya saat first ride, tapi kita kupas lagi.
Joknya punya tinggi 769 mm, cukup rendah dan ramah buat pengendara dengan tinggi sekitar 170 cm.
(BACA JUGA: Pelaku Cuma Bisa Nunduk, Perampok dan Pencuri Motor 'Dipajang' Polres Jaktim)
Cuma memang cukup lebar, sehingga kaki agak mengangkang saat berhenti. Oiya busa joknya terasa cukup keras, tak ubahnya versi sebelumnya.
Posisi duduk ketika naik mirip Vario 150 lawas, jok tinggi dengan dek yang cukup rendah, sehingga paha masih membentuk sudut cukup menurun.
Tapi generasi terbaru ini punya setang yang rendah dan cukup sempit ala-ala motor sport dengan setang jepit. Jadi bisa dibilang ini skutik rasa sport sesuai desainnya.
(BACA JUGA: Ketahuan, Puluhan Bus Siap Antar Nyawa, Disuruh Pulang Atau Dikandangkan)
Bagaimana handlingnya? Tentu saja dengan dimensi yang tak banyak berubah, juga bobot 112 kg masih tetap lincah khas skutik perkotaan.
Bedanya adalah buat menikung terasa lebih mantap, rasanya lebih pede.
Salah satunya tentu dari penggunaan ban yang lebih lebar, depan 90/80-14 dan belakang 100/80-14. Belok sampai standar menggesek aspal tetap anteng.
Karakter suspensinya empuk, namun tak membuatnya goyang di tikungan.
(BACA JUGA: Mesin Bensin dan Diesel Akan Distop, Ribuan Karyawan dan Triliunan Rupiah Pajak Menanti Nasib)
Baik depan maupun belakang mampu memberikan kenyamanan baik sendirian maupun berboncengan.
Memang sih yang depan kadang bottoming atau mentok, sedang yang belakang tak pernah.
Dan kendati ground clearance cuma 132 mm, ternyata tak gampang mentok polisi tidur kalau buat sendirian, tapi saat boncengan kerap nyangkut.
Performa
Secara basis, bagian internal mesin sama dengan versi sebelumnya, namun karakter mesin berubah karena ada perubahan pada boks filternya lebih besar, dan knalpotnya lebih pendek.
Bagaimana performanya? Berdasarkan klaim tenaga naik jadi 13 dk di 8.500 rpm dan torsi 13,4 Nm pada 5.000 rpm, Vario 150 lama hanya 12,4 dk/8.500 rpm dan torsi 12,8 Nm/5.000 rpm.
(BACA JUGA: Gak Pernah Lupa, Lewat Postingan Instagram, Rossi Kenang Setahun Meninggalnya Hayden)
Ternyata saat dipakai memang akselerasi awal sampai tengahnya jauh lebih responsif!
Terasa gesit banget buat stop and go di jalan perkotaan.
Maka tak heran jika melihat data akselerasinya yang dites pakai Racelogic 0-60 km/jam sangat singkat, hanya 4,9 detik!
(BACA JUGA: Waduh... Vinales Cemburu Sama Tim Rossi, Padahal Kru Vinales Nggak Sembarangan Lo)
Vario 150 versi sebelumnya padahal 5,3 detik.
0-80 km/jam pun lebih singkat, hanya 8,9 detik sedang yang lama 9,7 detik.
Tapi catatan 0-100 km/jam justru lebih lambat, All New Vario 150 ini mencatatkan waktu 19,4 detik, sedang yang lama 17,2 detik saja.
(BACA JUGA: Punya Uang Rp 120 Jutaan, Mau Bawa Pulang Mobil, Ini Pilihannya)
Jadi bawah sampai tengah lebih cepat, atasnya lebih lambat.
Tapi buat mobilitas harian karakternya memang lebih menyenangkan, karena buka gas sedikit saja sudah ngacir, dan lagi pula jalan harian jarang melaju lebih dari 80 km/jam, kecuali di malam hari dalam kondisi jalan lengang.
Oiya top speednya di spidometer mentok 116 km/jam, dan diraih pada jarak hanya sekitar 800 meter saja.
(BACA JUGA: Hindari Jebakan, Toko Makanan Di Rest Area Wajib Pasang Harga, Toilet Bayar, Laporkan)
Sedang di Racelogic tercatat 107,7 km/jam. Jadi ada deviasi 7,7%.
Oh ya satu lagi, performa remnya lebih menyenangkan, empuk banget tapi tetap pakem.
Mungkin karena ganti vendor jadi Tokico ya?
Data Akselerasi
0-60 km/jam: 4,9 detik
0-80 km/jam: 8,9 detik
0-100 km/jam: 19,4 detik
0-100 m: 7,5 detik (@74,3 km/jam)
0-201 m: 12 detik (@87,8 km/jam)
0-402 m: 19,6 detik (@100,2 km/jam)
Top speed di spidometer: 116 km/jam
Top speed di Racelogic: 107,7 km/jam
Konsumsi bensin: 44,5 km/liter
Konsumsi Bensin
Dengan performa yang jauh lebih reponsif di tarikan awal sampai menengah, apalagi ada fuel consumption model bar yang selalu mengingatkan boros atau irit, enggak heran jika konsumsi bensin rata-rata bisa tembus 44,5 km/liter.
Dengan catatan kondisi jalan yang dilalui beragam dan tester yang bawa karakternya agresif.
Kalau lebih halus pasti bisa lebih irit lagi. Bensin yang dipakai Pertamax.
Buat catatan, Vario 150 versi lama hanya dapat 42 km/liter.
Data Spesifikasi:
Dimensi (P x L x T): 1.919 X 679 X 1.062 mm
Tinggi jok: 769 mm
Jarak sumbu roda: 1.280 mm
Jarak terendah: 132 mm
Berat: 112 Kg
Kapasitas tangki bensin: 5,5 Liter
Tipe mesin: 4 Langkah, SOHC Pendingin Cairan
Sistem suplai bensin: PGM-FI (Programmed Fuel Injection)
Diameter X Langkah: 57,3 mm X 57,9 mm
Tipe tranmisi: Otomatis, V-Matic
Rasio kompresi: 10,6:1
Tenaga maksimum: 13 dk/8.500 rpm
Torsi maksimum: 13,4 Nm/5.000 rpm
Kapasitas oli: 0,8 Liter Pada Penggantian Periodik
Tipe starter: Elektrik
Tipe kopling: Automatic Centrifugal Clutch Dry Type
Tipe rangka: Underbone
Suspensi depan: Telescopik
Suspensi belakang: Swing Arm Dengan Suspensi Tunggal
Ban depan: 90/80-14M/C 43P Tubeless
Ban belakang: 100/80-14M/C 48P Tubeless
Rem depan: Cakram Hidrolik, Piston Tunggal
Rem belakang: Tromol
Sistem pengereman: Combi Brake System
Tipe aki: MF 12V-5 Ah
Sistem pengapian: Full Transisterized
Tipe busi: NGK CPR9EA-9/Denso U27EPR9
Lampu depan: LED 2.6 W X 2 (Low), 5,2 W X 2 (High)
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR