Otomotifnet.com- 'Mainan' baru ini mut banget! Yup Benelli TnT 135.
Wujudnya menggemaskan, karena termasuk dalam kategori mini bike.
Di Indonesia, TnT 135 berhadapan dengan Kawasaki Z125 yang terlebih dulu mengaspal.
PT. Benelli Motor Indonesia memasarkan TnT 135 seharga Rp 27,2 juta.
Didatangkan secara CKD (Completely Knock Down) dari Cina, lantaran merek Benelli memang sudah dimiliki oleh Qianjiang Group yang bermarkas di negeri tirai bambu.
Lantas seperti apa impresi motor imut ini untuk menemani aktivitas harian, mengarungi belantara lalu lintas Ibu Kota?
Simak ulasan berikut! (Tim OTOMOTIF/Otomotifnet.com)
Desain
Kata pertama yang terlintas saat melihat motor ini pasti akan menyebut kecil, imut, bogel, lucu atau kata lain yang menggambarkan ukurannya yang mini.
Secara dimensi, TnT 135 memang tak lebih besar dari skutik 110 cc.
Meski begitu, soal desain tak kalah dengan motor berkapasitas mesin yang lebih besar.
Pandangan pertama tertuju pada headlamp yang berbentuk asimetris, sekilas mirip moge Benelli.
Di dalamnya terdapat 4 proyektor sebagai lampu utama dengan LED sebagai sumber cahaya.
Selain headlamp, seluruh lampu juga sudah LED.
Oh ya, di atas lampu utama terdapat spidometer yang sudah digital dengan iluminasi warna oranye.
(BACA JUGA: Heboh, Harga Motor Sport 310 cc Baru Enggak Sampai Rp 50 Juta, Gak Kena Pajak?)
Mundur sedikit, ada tangki dengan kondom plastik. Desainnya mirip KTM Duke series, bersudut dan kekar.
Tutup tangki mengadopsi model rata khas motor sport.
Namun, anehnya tutup ini tak dilengkapi engsel, jadi saat dibuka tutup harus diangkat seperti motor lawas.
Frame teralis juga ikut menjadi daya tarik.
Sasis ini jamak digunakan pada motor-motor keluaran negeri asal Valentino Rossi.
Ditambah dengan warna merah mengingatkan pada Ducati dan seolah membuatnya berkata, hey look at me!
Kemudian, apabila Z125 memiliki kesamaan dengan moge naked Kawasaki, TnT 135 buritannya mirip MV Agusta Brutale tapi dalam versi mini, lengkap dengan twin slasher cut exhaust.
Bodi belakang menjadi rumah stoplamp dan lampu sein.
Bagian ini terlihat bersih karena tak ada fender yang menempel.
Untuk fender belakang, langsung menempel ke swing arm.
Namun, penempatannya membuat terlihat terlalu penuh dan rawan tertabrak motor lain saat berjibaku di tengah kemacetan.
Dan yang menjadi perhatian adalah penggunaan stiker yang tampak berlebihan.
Kesannya terlalu ramai untuk motor sekecil ini. Rasanya TnT 135 lebih pas dipadukan dengan warna-warna solid, macam merah atau putih.
(BACA JUGA: Waduh, Mau Dihadiahkan Ke Ayah, Honda PCX 150 Ini Diupgrade Dulu, Pakai Ganti Kem dan ECU Segala)
TnT 135 dilengkapi spidometer digital dengan takometer analog.
Di dalamnya terdapat fuel meter, tripmeter A & B, odometer, jam, indikator lampu jauh dan sein.
Ada dua tombol, pertama untuk mengganti trip A & B, yang kedua untuk mengganti satuan kecepatan dari km/jam ke mil/jam.
Dalam spidometer ini sebenarnya sudah terdapat tempat untuk gear position indicator, tapi sayangnya tidak aktif.
(BACA JUGA: Pasang Sendiri Braket Box di All New Honda PCX 150 )
Kemudian di panel setang kanan terdapat tombol hazard dan starter. Di sebelah kiri ada tombol lampu jauh-dekat, dim, dan klakson.
Mesinnya satu silinder 135 cc SOHC berpendingin udara.
Konstruksinya tegak seperti motor sport.
Mengusung 4 klep dengan 2 busi, mirip banget dengan mesin Bajaj Pulsar 135LS.
Pasokan bensin sudah injeksi dengan throttle body 28 mm dan sudah ada oil cooler sebagai pendingin tambahan.
(BACA JUGA: Baca Kode Sekring, Perlu Teliti Saat Beraksi)
Riding Position & Handling
Nyemplak di jok setinggi 780 mm, kedua kaki tester dengan tinggi 170 cm dapat menapak dengan sempurna, malah cenderung menekuk.
Joknya nyaman banget, lebar sehingga dapat menopang badan dengan sempurna, dan busanya yang empuk bikin betah.
Setang baplang yang tinggi dan footstep dengan posisi netral, membuat posisi duduk tegak sehingga nyaman.
Namun dengan spion yang terlampau lebar, sehingga rawan tersangkut spion mobil ketika menyelinap di kemacetan.
Soal handling, dengan ukuran yang kecil dan pendek membuatnya sangat lincah dalam membelah kemacetan.
(BACA JUGA: Nantangin Namanya, Pria Gondol Honda CB 150R, Belum Laku Dijual Malah Dipakai Sendiri)
Hanya saja untuk bermanuver di kecepatan tinggi terasa geol-geol, mungkin akibat penggunaan pelek 12 inci. Butuh waktu adaptasi nih!
Karakter suspensi upside down 41 mm dan belakang monosok cenderung keras, terutama belakang.
Ketika melewati jalan keriting atau speed trap badan jadi terguncang-guncang.
Wajar mengingat travel suspensi belakang hanya 50 mm.
Kendati begitu, dipakai berboncengan ternyata enak, empuknya jadi pas.
Cuma penumpang belakang harus berpegangan pada pengemudi, karena tak ada behel dan pegangan hanya tersedia di jok, itu juga sering kedudukan penumpang.
(BACA JUGA: Nah, Nah, Nah....Suzuki Luncurkan Sport 150 Jok Nyambung, Tapi Kalo Bandit Kayak Gini, Kelar!)
Mesin 135 cc yang diusung menghasilkan tenaga maksimal 13 dk pada 9.000 rpm dan torsi 10,8 Nm di 7.000 rpm.
Untuk penggunaan sehari-hari tenaganya lebih dari cukup. Dorongan pada putaran bawah cukup kuat, tapi atasnya terasa biasa saja.
Selain 4 klep dan 2 busi, yang bikin istimewa lagi yakni girboksnya yang dilengkapi transmisi 5 speed.
Lebih banyak 1 gigi dari Z125, mesin jadi lebih santai.
Kalau ingin akselerasi kuat, putar dalam-dalam grip gas dan ganti gigi di angka 9.000 rpm, sebelum limiter pada 10.000 rpm.
Tapi cara terbaik menikmati TnT 135 dengan crusing santai di gigi teratas pada 5.000-6.000 rpm.
Performa mesinnya memang cukup baik, catatan akselerasi yang didapat menggunakan Racelogic mencatat 0-60 km/jam membutuhkan waktu 5,9 detik saja.
Buat stop and go di kemacetan cukup gesit.
Top speed juga cukup tinggi mencapai 115 km/jam pada spidometer, sedangkan pada Racelogic hanya 106,2 km/jam.
Untuk hasil lengkapnya bisa dilihat pada tabel.
(BACA JUGA: Kayak Di Film, Gagal Nyalip, Honda CB150 Remuk dan Terbakar, Pengendara Cuma Lecet-Lecet Dikit)
Dibawa berkeliling Ibu Kota dengan kondisi jalan beragam, mulai dari macet hingga lengang, TnT 135 sanggup mencatat angka 43,7 km untuk setiap liter bensin RON 92.
Itu cukup irit, mengingat tangan tester yang bawa agak kejam, kalau melihat jalan lengang pasti langsung buka gas sampai mentok.
Kesimpulan
Buat yang ingin cari motor “mainan”, Benelli TnT 135 ini bisa jadi pilihan menarik, terutama karena tampangnya garang, mesin tegak 135 cc yang bertenaga, didukung konsumsi bensin irit.
Hanya saja memang kenyamanannya kurang memuaskan karena suspensi yang cukup keras.
Tabel Spesifikasi
Mesin
TIPE MESIN: 4 Langkah, 4 Katup SOHC, Berpendingin Udara busi ganda
SUSUNAN SILINDER: Silinder Tunggal
DIAMETER X LANGKAH: 54 x 58,8 mm
PERBANDINGAN KOMPRESI: 9,8:1
VOLUME SILINDER: 134,7 cc
DAYA MAKSIMUM: 9,5 Kw (13 dk)/9.000 rpm
TORSI MAKSIMUM: 10,8 Nm/ 7.000 rpm
SISTEM STARTER: Electric Starter
SISTEM PELUMASAN: Pressure-splashed
SISTEM BAHAN BAKAR: Fuel Injection Throttle Body 28 mm
TIPE KOPLING: Wet Multi-plate
TIPE TRANSMISI: Manual 5 percepatan
Dimensi
P X L X T: 1.750 x 755 x 1.025 mm
JARAK SUMBU RODA: 1.215 mm
JARAK TERENDAH KE TANAH: 160 mm
TINGGI TEMPAT DUDUK: 780 mm
BERAT KOSONG: 121 kg
KAPASITAS TANGKI BENSIN: 7,2 L
Rangka
TIPE RANGKA: Steel Trellis
SUSPENSI DEPAN: Upside Down 41 mm 120 mm travel
BAN DEPAN: Deli Tire 120/70-R12 3 inci
BAN BELAKANG: Deli Tire 130/70-R12 3,5 inci
REM DEPAN: Steel Disc 220 mm 2 piston
REM BELAKANG: Steel Disc 190 mm 1 piston
SUSPENSI BELAKANG: Monosok preload adjustment 50 mm travel
Kelistrikan
SISTEM PENGAPIAN: CDI
TIPE BUSI: Bosch A7RC
Data tes:
0-60 km/j: 5,9 detik
0-80 km/j: 10,9 detik
0-100 km/j: 19,7 detik
0-100 m: 8,2 detik (@70,8 km/j)
0-201 m: 12,8 detik (@84,1 km/j)
0-402 m: 20,7 detik (@99,4 km/j)
Top speed di spidometer: 115 km/j
Top Speed di Racelogic: 106,2 km/jam
Konsumsi bensin: 43,7 km/L
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR