Suspensi
Kami juga mengapresiasi positif soal bantingan suspensi dan juga peredaman.
Tak banyak suara luar, masuk dalam kabin, begitu juga peredaman suspensi termasuk sangat baik, tidak terlalu empuk seperti Honda CR-V, namun tak sekeras HR-V.
Kurang lebih karakternya mirip Mazda CX-5.
Terasa saat melewati jalan tol dengan permukaan yang bervariasi selama perjalanan dari Purwakarta ke Bandung.
Padahal, Glory 580 yang kami kendarai, cukup agresif melibas jalanan.
Sampai di Bandung, kami langsung menuju Galeri NuArt milik Nyoman Nuarta, di daerah Setra Sari Bandung.
Lantas kemudian dilanjutkan menuju hotel di daerah Dago Resort.
(BACA JUGA: Kaki Pemiliknya 'Berat', Honda HR-V Dipaksa Peras Tenaga Jadi 157 Dk On Wheel!)
Impresi Berkendara
Rute jalan dengan kontur jalan yang turun naik dirasa cukup untuk mendapatkan impresi awal berkendara di perkotaan. Kali ini OTOMOTIF yang berada di balik kemudi.
Duduk di jok pengemudinya cukup nyaman, visibilitas ke depan dan samping termasuk aman.
Pengaturan setir hanya tilt steering (naik-turun), sehingga jok mesti diatur sebaik mungkin untuk dapatkan posisi mengemudi yang paling ideal.
Karena yang kami kendarai adalah tipe Comfort, ia tidak dibekali fitur tombol Start/Stop untuk menyalakan mesin seperti tipe Luxury.
Untuk menghidupkan mesin masih menggunakan kunci.
Setirnya nyaman digenggam, dengan pengaturan MID, hiburan dan telefoni.
Untuk tipe Luxury, sudah dilengkapi juga dengan cruise control.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR