Otomotifnet.com - Anda masih ingat Yamaha RX-S?
Sepanjang hidup pamornya ketindih sama RX-King.
Performa dan tampangnya malah suka dibilang banci.
Itu karena kebesaran nama RX-King, selain populasi dan umur panjang sang raja.
Nah, lepas dari kisah masa lalu, motor ini masih ada yang garap.
Bermodalkan Yamaha RX-S keluaran 1983, Cendikia Mega Putra membuat sisa masa lalu ini sebuah besutan berkonsep flat track.
“Bukan tanpa alasan Dicky memilih konsep flat track, karena dia seperti seorang flat tracker yang kalau bawa motor selalu kencang,” buka Abraham Simatupang punggawa Batak Kastem (BK).
Ubahan awal Abram, sapaan Abraham, yaitu merekayasa rangka belakang menggunakan pipa seamless 1 mm.
Disesuaikan dengan genre flat track yang punya dimensi pendek biar lincah.
Baca Juga : Viral, Pengendara Yamaha RX-King Tebas Spion Vios Sampai Buntung
Tentunya dipadukan dengan jok baru yang tipis dan sedikit berundak khas balap yang berlangsung di tanah datar membulat itu.
Tangki juga diganti, tentu dibuat lebih ramping, bahannya pelat galvanis dengan ketebalan 1,2 mm yang ternyata malah terinspirasi dari Honda CB100.
Lanjut Abram bikin cover kanan dan kiri yang dibentuk minimalis layaknya motor balap flat track, serta ada angka ‘1’ yang menandakan sebuah doa agar menjadi nomor satu.
Baca Juga : Mewah Juragan! Hidup Bergelimang RX-King Mulus, Yang Ngeliat Langsung Ngiler Minta Diwarisin
Tapi rasanya penempatannya kurang mundur, kalau di situ akan tertutup kaki.
“Untuk menunjang kestabilan, suspensi depan pakai punya Yamaha Scorpio dipandu setang Yamaha Byson,” beber Abram yang bengkelnya bermarkas di Pamulang Estate Blok L1 No.11, Jalan Semangka 4, Pamulang Timur, Tangerang Selatan.
Melihat sektor penerangan, BK pakai headlamp dari Myth LED yang dibalut dengan cover berbahan pelat galvanis.
Baca Juga : Kayak Kopassus, Yamaha RX-King Satu Klub Dicat Sama, Dilewatin Juga Orang Nunduk
Tentu dibikin rata layaknya number plate pacuan flat track.
Sementara lengan ayun pakai Supertrack yang tenar di medio 2000-an, ciri khasnya berbentuk kotak kekar dan ada stabilizer di bagian atasnya.
Suspensi gandanya pakai milik Bajaj Pulsar 180 yang panjangnya 340 mm.
Untuk roda pakai pelek jari-jari Rossi yang dipasangkan dengan ban depan IRC Razzo 166 90/80-17 dan Corsa R99 110/80-17.
Baca Juga : Memotong Kalimantan Lewat Jalur Dayak, Tiga Biker Temukan Banyak Hal Tak terduga
Tapi jenis kembang bannya aspal banget, beda dengan aslinya flat track yang pakai kembang kasar karena mainnya di tanah.
Sentuhan terakhir untuk meningkatkan performa Abram mengandalkan knalpot model kolong berbahan stainless steel.
Warnanya klop dengan kelir keseluruhan yang didominasi hitam dan perak.
Jadi mau ngebut di mana nih? Jangan di jalan raya ya! Fajrin/OTOMOTIF
Batak Kastem: 0812-9349-9102
Plus : Dimensi dan komposisi pas jadi enak dilihat
Minus : Ban kurang sesuai dengan alirannya
Data Modifikasi
Ban depan: IRC Razzo 166 90/80-17
Ban belakang: Corsa R99 110/80-17
Pelek depan: Rossi 2.15x17
Pelek belakang: Rossi 2.50x17
Disc brake: PSM Yamaha scorpio
Sokbreker depan: Yamaha Scorpio
Setan: Yamaha byson
Headlamp: Myth LED 4x3
Speedometer: Renthal
Sein depan: LED eagle eye
Stoplamp: Bratzstyle LED 3 in 1
Jok: MBtech
Sokbreker belakang: Bajaj Pulsar 180
Swing arm: Supertrack
Knalpot: Custom
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR