"Tapi mesti diingat selera orang itu beda, Indonesia jagoannya MPV, sementara Australia enggak suka MPV," imbuhnya.
Menurut Yohannes, pasar di Australia lebih condong ke arah mobil jenis sedan dan SUV.
Hal tersebut ditambah dengan regulasi terhadap mobil jenis sedan di Indonesia.
Seperti diketahui pajak untuk sedan memang cukup besar di Indonesia yang PPnBM-nya 30 hingga 125 persen.
(Baca Juga : Fortuner Jawara Ekspor Toyota, 4.000 Unit Per Bulan ke 20 Negara!)
Dengan nilai segitu, pabrikan banyak yang 'males' bikin sedan di Indonesia.
Memang skema pajak baru untuk sedan sudah disusun, namun peraturan tersebut belum disahkan.
"Tapi ada potensi beberapa SUV akan kami ekspor, ya mudah-mudahan kami akan menjajakinya," terang Yohannes.
"Tapi pemerintah (tetap) harus memberi fasilitas pada kami agar sedan bisa diproduksi, sehingga bisa ekspor bukan cuma ke Australia tapi ke seluruh," tutur Yohannes.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR