Otomotifnet.com - Honda Scoopy FI punya tampang retro modern yang imut-imut dan enak diajak jalan, kerap jadi pilihan para konsumen.
Itu yang jadi alasan Dimas Novianto rela menebus skubek tersebut.
"Tapi, mesin bawaan yang 108 cc dirasa kurang memuaskan pemuda tersebut.
Larinya mentok 95 km/jam, itu pun didapat dalam waktu yang lama," ucap Dimas, punggawa Bspeed Racing (BR).
(Baca Juga : Knalpot Akrapovic Ada Asli dan Tiruan, Ciri Pembeda Ada di Sini)
Kurang puas, Scoopy keluaran tahun 2014 ini diupgrade sedikit agar lebih asyik diajak berakselerasi.
Upgrade awal, dimulai dari CVT dulu.
Hasilnya ketika diajak running di atas mesin Dynomite milik ultraspeed Racing, didapat power maksimalnya 6,33 hp/6.400 rpm dan torsi maksimalnya sekitar 7, 1 Nm/6.200 rpm.
Standarnya berkisar 5,2 hp dan 6,5Nm.
(Baca Juga : Ketahui Knalpot Akrapovic Asli Atau Palsu, Kode Produk Terdaftar Dan Garansi 2 Tahun)
Bedanya dengan yang standar, terletak pada jalur driven face.
"Kalau bawaan Scoopy Fi bentuknya melengkung.
Sedangkan yang gue pake ini punya bentuk lurus efeknya, pulley belakang lebih cepat membuka dan kampas kopling lebih cepat menggigit mangkok kopling," jelas Bolang yang bengkelnya di Jl. Raya Puri Kembangan, Kampung Bugis, Jakarta Barat.
(Baca Juga : Vario 125 Techno CVT Getar dan Slip, Obatnya Kampas Ganda PCX 150)
Pemakaian puli ini dikombinasi dengan kampas kopling ganda hasil kustom.
"Kampasnya dipantek menggunakan bahan serat kuning. Lalu supaya lebih gigit, mangkok koplingnya diganti pakai keluaran SRP," imbuhnya.
Tahap berikutnya, puli depan standarnya (primer) digant keluaran SRP yang punyai sudut 13,5Q. Kalau pull standarnya sekltar 15°, punya SRP sudutnya leblh landai.
Jadi, posisi belt bisa lebih tinggi.
(Baca Juga : Pasang Pulley Set Aftermarket Yamaha XMAX, Total Biaya Rp 3,5 Jutaan)
"Sedangkan roller gue pake kepunyaan Taiwan dengan berat yang sama dengan standarnya, yaltu 13 gram," ucap Bolang sapaan akrab Dimas.
Untuk mengkail udara lebih banyak ke dalam ruang bakar, Throttle Body (TB) tandar berdiameter 22 mm, diganti punya TB-nya Honda Varia 125 yang punya dia eter lebih besar, 24 mm.
"Penggunaa TB yang lebih besar, otomatis udara yang masuk ke ruang bakarbanyak.Dengan udara yang banyak,banyak maka ECU akan menyuruh menyemprotkan bahan bakar yang banyak pula," jelas Bolang yang bukan Bocah Petualang.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Motorplus Online |
KOMENTAR