Otomotifnet.com - Wacana motor boleh masuk jalan tol saat ini masih pro kontra.
Ada yang mendukung, namun tak sedikit juga yang menolak dengan berbagai alasan, salah satunya keselamatan.
Jusri Pulubuhu, Founder & CEO Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan pemerintah harus menyiapkan jalur khusus sebelum peraturan ini diberlakukan.
"Selama jalan tol tersebut diberikan koridor khusus untuk motor seperti di Suramadu dan Bali saya setuju kalau motor bisa lewat jalan tol," ujar Jusri saat dihubungi, (6/2/20).
(Baca Juga: Tarif Tol Tangerang-Merak Naik dan Turun Per 12 Februari 2020, Ini Daftarnya)
Jalur khusus untuk motor di dalam tol ini dapat menjaga keselamatan pengguna jalan, baik itu pemotor maupun kendaraan lainnya.
"Dengan adanya koridor khusus untuk motor di jalan tol akan membuat pemotor tidak dapat berpenetrasi ke badan jalan atau lajur mobil," terangnya.
"Begitu pula sebaliknya mobil tidak bisa masuk ke lajur motor," jelasnya.
Jusri menilai dalam perilaku berkendara baik di tol maupun tidak adalah kedisiplinan.
Menurutnya, kedisiplinan dalam berlalu lintas para pengendara di Indonesia masih menjadi suatu hal memprihatinkan.
"Karena, pertimbangannya adalah kedisiplinan pengguna jalan raya dalam ketertiban berlalu lintas di Indonesia itu masih lemah dari semua element pengguna jalan, entah itu pejalan kaki, pemotor atau pun pengemudi mobil," tandasnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR