Otomotifnet.com - Daihatsu Neo Zebra lebih tahan banjir – setidaknya begitu klaim dari Daihatsu, 2005.
Hal ini karena PT Astra Daihatsu Motor (ADM) melakukan perubahan pada mobil keluarga andalan mereka.
“Penyebab Zebra sering mogok adalah lubang napas pada distributor. Model lama mudah mengembun hingga mesin mati,” ujar Pradipto Sugondo, Division Head Development ADM di markas Daihatsu Indonesia di Sunter, Jakarta Utara (30/11/2005).
”Kini sudah ada snorkel lubang napas, hingga lebih aman dari air,” lanjutnya.
Yang menarik, Daihatsu menjamin konsumen Zebra lama bisa mendapatkan snorkel distributor pengapian ini gratis di seluruh bengkel resmi Daihatsu.
Selain distributor, Daihatsu juga melakukan pengembangan pada desain timing belt dan piston Zebra.
“Timing belt Zebra kini menggunakan bahan yang lebih kuat dan pistonnya didesain sedemikian rupa sehingga saat timing belt putus, katup-katup di kepala silinder tetap aman,” lanjut Pradipto.
Alasan di balik ubahan desain itu cukup unik. Ternyata, sebagian besar pemilik Zebra memiliki kebiasaan tidak mengganti timing belt sampai putus.
Dengan sedikit modifikasi, putusnya timing belt tidak lagi berisiko ongkos perbaikan tinggi.
KONSUMEN BERPERAN PENTING
Konsumen berperan penting pada pabrikan dalam membuat pembaruan pada mobil.
Berdasar kebiasaan pengguna yang mengganti timing belt kala sudah putus, dibuatlah piston anyar Daihatsu Zebra yang memiliki kubah baru.
"Meskipun timing belt putus, tak perlu khawatir piston mentok klep," ujar Pradipto Sugondo, Head
Development Division, Technical Directorate, PT Astra Daihatsu Motor, ATPM Daihatsu, Desember 2005.
Asyiknya, pemilik Zebra lawas bisa langsung mengadopsi piston ini.
RASIO KOMPRESI TETAP
Menurut Pradipto, cukup banyak pengguna Zebra yang baru mengganti timing belt ketika sudah putus.
Akibatnya jelas, mesin berantakan, karena piston menabrak klep dan merusak komponen lain yang bergerak di kepala silinder.
Soal ongkos alias biaya perbaikan, sudah pasti jauh membengkak ketimbang mengganti timing belt.
"Maklum, banyak pengguna Zebra untuk usaha, jadi waktu sangat berharga, meski hanya perlu sehari ke bengkel untuk mengganti timing belt," tambah Herlaniadi, Head Section Instructor, Service Division, PT Astra Daihatsu Motor.
Mencegah pembengkakan biaya karena mesin rontok tadi, dibuatlah desain baru pada piston.
Piston baru ini, menjamin klep tidak akan menabrak piston kala timing belt yang mengatur keselarasan gerak klep dan piston sudah putus.
Jadi, dibuat sedikit jarak dan bentuk payung klep pada kepala piston, supaya ada ruang untuk klep.
Bandingkan dengan piston sebelumnya yang rata (gbr. 1), seher rancangan baru ini lebih menonjol di atasnya.
Tetapi, tak perlu khawatir rasio kompresi jadi menurun. "Jadi 'daging' yang dicoak untuk ruang klep dipindahkan ke bagian tengah sehingga lebih mengerucut," unkap Herlaniadi.
Jadi, tak perlu khawatir tarikan ngempos, karena kompresi turun. Juga usah ragu rasio kompresi meningkat dengan tonjolan baru pada bagian tengah.
"Rasio kompresi tetap sama,' jelasnya.
Jika diperhatikan posisinya di mesin, akan tampak perbedaan antara piston lama dengan versi
terkini, ketika piston pada posisi TMA (titik mati atas) sementara klep dalam kondisi membuka, seperti pada cutting engine di atas.
Di sebelah kiri, piston baru (gbr. 2), sementara kanan (silinder 1) piston versi lama (gbr. 3).
Untuk pemasangan piston baru ini, tak perlu ada perubahan lain pada komponen yang berkaitan, seperti setang piston dan connecting rod.
Semuanya masih sama dengan yang lama (gbr. 4).
Sehubungan dengan perubahan piston, pihak Daihatsu juga melakukan perubahan pada timi-
ng belt.
"Lebih kuat, kalau dulu waktu penggantian 80.000 km, sekarang bisa 120.000 km," tutur Pradipto.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Autobild Indonesia,Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR