Otomotifnet.com - Saat ban motor sudah botak, atau tanda TWI (Tread Wear Indicator) sudah menyentuh aspal, maka harus segera diganti.
Tentu hal itu demi keselamatan dalam berkendara.
Saat ban botak tingkat cengkeraman ke aspal jadi turun sehingga licin, rawan bocor dan ada kemungkinan meletus.
Ketika ganti ban, yang harus diperhatikan bukan hanya waktu belanja, yaitu saat memilih ukuran dan jenis pattern, tapi saat pemasangan juga wajib diperhatikan.
Baca Juga: Panduan Beli Ban dari Ahlinya Soal Karet Bundar, Ada 4 Poin Penting
Apa saja poin penting yang harus tepat saat pasang ban?
Berikut tips dari Dodiyanto, Product Development PT Gadjah Tunggal Tbk., produsen ban IRC dan Zeneos:
1. Arah ban jangan sampai terbalik, lantaran berhubungan dengan pattern dan grip ban. Petunjuk arah ban bisa dilihat di dindingnya.
2. Bibir ban saat terpasang garisnya mesti lurus dengan pelek, tentu agar rata dan nyaman saat dinaiki.
3. Jika pakai nitrogen sebaiknya saat isi ulang juga nitrogen. “Pakai nitrogen tekanan lebih stabil, dari tes di Sentul setelah puluhan lap hanya naik 1 psi, jika pakai udara biasa naik 2-3 psi,” terang Dodi, sapaan akrabnya.
4. Tidak semua pelek racing bisa dipasangi ban tubeless.
“Yang memang untuk ban tubeless ada tulisan tubeless atau MT di peleknya."
"Jika tak ada memang tetap bisa dipasang, namun tekanan ban sering kurang karena di peleknya tidak ada bibir khusus penjepit ban, makanya udara lebih mudah keluar,” papar pria yang hobi pakai kaca mata hitam itu.
Nah itu 4 poin penting saat pasang ban langsung dari ahlinya karet bundar.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR