Otomotifnet.com – Valtteri Bottas, pembalap tim Mercedes AMG Petronas menempati posisi 3 setelah finish di F1 Hungaria (19/7/2020).
Hasil tersebut turut mengubah posisi klasemen sementara. Sebelumnya, Bottas berada di posisi 1, kini disusul rekan satu timnya, Lewis Hamilton.
Sebenarnya, mungkin saja hasil lomba Bottas bisa lebih baik jika dirinya tidak melakukan jump start.
Pembalap Finlandia tersebut terlihat melakukan ‘jump start’ jika dilihat dari kamera yang ada di mobilnya.
Baca Juga: Mercedes Ganti Warna dari Silver ke Hitam, Bentuk Perlawanan Rasisme
Bottas sedikit maju sebelum lampu utama padam seluruhnya. Ini karena dirinya melihat lampu yang ada di setirnya padam lebih dulu.
“Saya terdistraksi oleh lampu yang ada di setir. Saya fokus di situ dan lampu mati lebih dulu, baru kemudian lampu utama mati. Benar-benar tidak menguntungkan,” ucap Bottas.
Disebut tidak menguntungkan karena dirinya sempat ngerem dulu dan kemudian gas lagi.
Ketika ngerem itu, lampu padam, pembalap lain start dan dengan entengnya menyusul Bottas.
Meski jelas terlihat kalau mobil nomor 77 tersebut bergerak sebelum lampu padam, tapi tidak dikenakan sanksi penalti.
Michael Masi, FIA Race Director menyatakan kalau pergerakan mobil Bottas masih dalam toleransi.
“Kesalahan start itu sebenarnya clear dan sesuai dengan sporting regulations yang berlaku dan sudah lama diterapkan. Ada transponder di setiap mobil yang akan memberikan data,”
Baca Juga: Rumor Tim Mercedes Hengkang Dari F1, Daimler : Sangat Tidak Beralasan
“Di jalan dan trek juga ada sensor untuk mengatur. Dan ada toleransi terhadap itu semua,” ucap Masi.
Hal serupa juga pernah terjadi pada Sebastian Vettel saat Grand Prix Jepang tahun lalu.
Ketika itu, Vettel juga tidak terkena sanksi penalti.
Editor | : | Toncil |
KOMENTAR