Saat masih duduk di bangku SMP dan SMA, hobi motocross tersebut mulai dijalaninya, bahkan sempat ikut kejuaraan nasional.
Setelah menjabat sebagai petinggi NMI, juga tak lepas dari balap.
Sempat mendukung tim speed off-road Khatulistiwa Surya Nusa (KS Nusa) yang dimiliki alm. Kemal Agusmula Bachrie dengan ‘mengirimkan’ Nissan Frontier.
Kemudian membangun Nissan Grand Livina untuk balap turing lewat tangan dingin tuner alm. Sidarto S.A.
Sayangnya mobil tersebut batal turun. “Wah, elu sudah tahu duluan sih. Jadi enggak kejutan lagi. Padahal proyek ini gue sudah diam-diam biar enggak ada yang tahu,” sebutnya kepada Otomotifnet dulu.
Padahal saat itu mobil sudah sangat siap. Rollbar sudah terpasang, jok balap sudah tertempel, bahkan sudah sempat test di sirkuit.
Bahkan terakhir terlihat kumpul bersama komunitas Nissan, menggunakan Nissan Cefiro bermesin RB25DET.
Selain itu, dirinya juga cukup dekat dengan para jurnalis. Kedekatannya membuat para awak media tak sungkan untuk bercanda langsung.
Selamat jalan pak Teddy.
Editor | : | Toncil |
KOMENTAR