Otomotifnet.com - Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) diklaim sukses dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di berbagai daerah.
Hal ini menjadi salah satu wujud nyata implementasi program Nawacita.
Yakni dalam upaya membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa. Salah satunya AMMDes sukses jadi ambulance feeder.
Proyek percontohan AMMDes tersebut telah dirasakan oleh masyarakat di Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, Banten.
Melalui penggunaan AMMDes, ibu hamil mendapat kemudahan untuk segera menjangkau fasilitas pelayanan Kesehatan.
“Kami bertekad untuk semakin memacu pengembangan inovasi AMMDes dengan berbagai aplikasi yang dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat."
Baca Juga: Mobil Pedesaan AMMDes Dibanderol RP 70 Juta, Mesin Diesel 650 CC, Berminat?
“Yang pada akhirnya bertujuan untuk menciptakan ketahanan ekonomi dan mendukung kemajuan di desa,” terang Putu Juli Ardika, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian (13/8/2020).
Lebih lanjut, Putu menjelaskan, pilot project di Kabupaten Lebak tersebut merupakan satu dari berbagai pilot project yang dilaksanakan di berbagai daerah Indonesia.
Selain itu, masih menurut Putu, manfaat yang dihasilkan AMMDes ambulance feeder juga merupakan hasil kolaborasi dari berbagai pihak, meliputi pemerintah pusat, daerah, pihak swasta dan lainnya.
Bahkan, melalui fungsinya, AMMDes pengumpan ambulans turut berperan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Lebak.
Hal ini berdasarkan data dari Puskesmas Bojongmanik, hingga Juli 2020 tidak ada kasus AKI, dan untuk AKB berhasil diturunkan dari enam kasus pada 2019, menjadi satu kasus hingga Juli 2020.
“Pada awalnya, AMMDes dirancang untuk membantu masyarakat di sektor pertanian, tetapi seiring hasil pilot project yang kami lakukan di Kabupaten Lebak, maka terlihat bahwa AMMDes bisa juga difungsikan untuk membantu masyarakat di bidang kesehatan,” imbuh Putu.
Selain di Kabupaten Lebak, AMMDes juga sukses dimanfaatkan di daerah lain seperti Jawa Barat dan Riau, yang digunakan untuk pengolahan serabut kelapa.
Serta di Kabupaten Tanggamus, Lampung, AMMDes dioptimalkan di kawasan perkebunan pisang yang berorientasi pasar ekspor.
Baca Juga: AMMDes Water Tank Disulap Jadi Kendaraan Penyemprot Disinfektan
“Untuk pilot project di Tanggamus tersebut, telah mampu menurunkan 25% kerusakan pisang yang akan diekspor, dan ini tentu membantu untuk meningkatkan penghasilan petani setempat,” ungkapnya.
Putu menambahkan, ketika terjadi gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu, AMMDes juga diterjunkan untuk dijadikan mesin penjernih air guna memenuhi kebutuhan air bersih.
“Melalui fungsinya ini, AMMDes mampu melayani kebutuhan air bersih untuk 9.000 orang dan menjual air minum dalam galon untuk 1.850 kepala keluarga (KK),” sambung Putu.
Lebih lanjut, penggunaan AMMDes sebagai ambulance feeder di Kabupaten Lebak Banten juga memiliki keunggulan, karena mampu menjangkau wilayah pedesaan terpencil yang sulit dijangkau oleh kendaraan konvensional.
“AMMDes memiliki daya jelajah yang tinggi di berbagai medan serta dimensi yang kompak dan bobot ringan. Satu liter solar, AMMDes mampu menempuh jarak 20 km dengan kondisi jalan yang mixed,” sebut Reiza Treistanto, Presiden Direktur PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI).
Saat ini, KMWI sudah memproduksi ambulance feeder Mark IV dengan berbagai fasilitas medis dan teknis. Seperti tabung oksigen, boks bayi, sirene, winch, dan lainnya.
KMWI juga melakukan pelatihan operator AMMDes serta pelatihan medis untuk mendukung pemanfaatannya di lapangan.
“Ambulance feeder Mark IV ini merupakan hasil penyempurnaan dari tahapan monitoring, evaluation, learning, and adaptable,”
“Yang melibatkan dokter spesialis kebidanan dan kandungan serta spesialis anak. Kami juga rutin berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk membantu masyarakat di Kabupaten Lebak dalam menjangkau fasilitas kesehatan,” papar Reiza.
Baca Juga: AMMDES Dilombakan Desain Modifikasi, Juaranya Bakal Diwujudkan Dalam Bentuk Nyata
Proses produksi AMMDes KMWI melibatkan 63 vendor lokal yang 50% merupakan Industri Kecil Menengah (IKM). Selain itu, sebanyak 70% komponen dipenuhi secara lokal.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR