Otomotifnet.com – Mobil-mobil keluaran dulu jarang sekali yang olinya berubah jadi lumpur atau mengalami oil sludge, meski sering telat ganti oli.
Berbeda dengan mobil keluaran sekarang, terutama bila pemiliknya sering tidak tepat waktu melakukan penggantian oli mesin, resiko terjadinya oil sludge akan sangat besar.
“Soalnya pada mesin modern di mobil-mobil sekarang, rata-rata mengusung teknologi high compression engine.”
“Sehingga suhu mesinnya lebih panas dibanding mobil-mobil keluaran lama (di bawah tahun 2000-an, red),” tukas Sumarno, punggawa Bengkel Mitra Suzuki - Masmun Sukses Motor.
Baca Juga: Cara Pilih Engine Flush Yang Aman, Agar Mesin Tidak Bermasalah!
Selain itu, lanjut pria yang pernah jadi trainer mekanik di pabrikan Suzuki ini, pelumas yang digunakan pun kini viskositarnya lebih encer dibanding mesin mobil keluaran lama tadi.
“Tingkat penguapan oli yang SAE-nya encer ini kan lebih tinggi, tidak kayak mesin dulu yang olinya lebih kental,” sebutnya.
Sehingga dengan suhu mesin yang tinggi tadi, lanjut Sumarno, penguapan yang terjadi pada oli tersebut akan berisiko menimbulkan sludge.
Nah, bakal lebih diperparah lagi bila si pemilik mobil sering telat ganti oli.
“Oli kan punya limit kemampuan untuk menahan oksidasi dan panas. Begitu limit-nya over dari batas kemampuannya dia, maka akan timbul sludge,” terang Sumarno.
Kejadian oil sludge ini kalau sudah terlalu parah, bisa menimbulkan mesin overheat bahkan 'macet', lantaran pelumasan di dalam mesin terganggu.
"Biasanya ciri-ciri awalnya, indikator oli di panel spidometer berkedip," tukasnya.
Nah, kejaduan tersebut kata Sumarno sering ia temui di beberapa mobil konsumennya, "Rata-rata karena sering telat ganti oli mesin," ujarnya lagi.
Tuh sob, jadi sampai telat ganti oli ya!
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR