Yang repot justru ketika jalan pelan dan harus putar balik, apalagi di jalan tak rata.
Hal ini perlu usaha ekstra dalam menjaga keseimbangan agar tidak jatuh konyol.
Kenikmatan berkendara pakai Gold Wing juga didukung suspensi yang empuk, terutama depan yang pakai tipe double wishbone.
Setangnya tak langsung terhubung dengan suspensi, pakai tie rod mirip mobil, efeknya guncangan terasa minim.
Bagian belakang pakai pro-arm dengan suspensi tunggal berkonstruksi pro-link.
Preload bisa diatur sesuai beban secara elektronik, sayangnya rebound cenderung terlalu cepat, sehingga ketika melibas jalan bumpy bagian belakang motor terasa mengayun dan liar.
Performa
Gold Wing dibekali mesin yang kapasitasnya tak kalah dengan mobil LMPV, 1.833 cc berkonfigurasi 6 silinder boxer Uni-cam 24 katup berpendingin cairan.
Tenaga maksimal mencapai 124,6 dk di 5.500 rpm dan torsi 170 Nm di 4.500 rpm.
Dengan tenaga dan torsi besar yang diraih di putaran cukup rendah, mesinnya sangat rileks.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR