Otomotifnet.com - Meski terdampak pandemi Covid-19, Jasa Marga tetap menjaga kinerja positif selama semester 1 2020 dengan tetap mengantongi laba bersih Rp 105,7 miliar.
Kinerja positif ini dinilai sebagai blessing in disguise saat tekanan bisnis di masa pagebluk, dan peningkatan beban bunga seiring pengoperasian jalan tol baru.
“Pencapaian kinerja positif Jasa Marga dapat dilihat dari kemampuan perseroan untuk tetap mencatatkan laba bersih pada semester I tahun 2020 yakni sebesar Rp 105,7 miliar,”
“Perseroan berkomitmen untuk terus menjaga kinerja perusahaan agar tetap positif di tengah pandemi Covid-19, salah satunya dengan melakukan upaya efisiensi di Beban Usaha dan Pengendalian Capex (Capital Expenditure-red),”
“Baik Capex Operasional maupun Pengembangan Usaha,” beber Pramitha Wulanjani, Investor Relations Department Head Jasa Marga.
Baca Juga: Begini Wujud Sementara Rest Area Pertama di Jalan Tol Sumatera Utara
Masih menurut Mitha, begitu Ia akrab disapa, pada 2019 pendapatan tol mengalami peningkatan sebesar 12,3% sebagai dampak positif telah beroperasinya sebagian besar ruas-ruas jalan tol baru, serta dilakukannya integrasi pada ruas Jakarta-Cikampek.
Namun akibat adanya pandemi Covid-19, pendapatan jalan tol Jasa Marga Group turun 15,75% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
“Hal ini dikarenakan menurunnya volume lalu lintas (lalin) akibat perubahan perilaku masyarakat yang diimbau untuk tidak lagi bepergian,”
“Seiring penerapan kebijakan work from home (WFH) sejak bulan Maret 2020 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak bulan April 2020,” lanjut Mitha, dalam Public Expose LIVE 2020 (26/08).
Namun, Mitha melanjutkan, setelah adanya pelonggaran PSBB di Juni 2020, realisasi pendapatan tol harian Jasa Marga Group telah mengalami peningkatan.
Yang sebelumnya turun sekitar 50% pada Mei 2020, menjadi turun sekitar 20% di akhir Juni 2020 dibandingkan kondisi normal.
Hal ini juga berlaku pada EBITDA Perseroan, yang pada 2019 lalu mengalami peningkatan sebesar 14,3% seiring kenaikan pendapatan tol pada akhir tahun.
Namun, pada semester I tahun 2020, EBITDA Perseroan tercatat sebesar Rp 2,6 triliun, turun 23,1% dibandingkan semester I 2019, seiring penurunan volume lalin yang berdampak pada penurunan pendapatan tol Jasa Marga secara keseluruhan.
Baca Juga: Mobil Pintar Hawkeye 2000, Dipakai Jasa Marga Mengukur Kerataan Jalan
Mitha meneruskan, di tengah penurunan pendapatan tol dan beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru, Interest Bearing Debt to Equity Ratio Perseroan tetap terjaga dalam koridor yang dipersyaratkan para kreditur.
“Selain itu, kemampuan perseroan untuk membayar kewajiban bunga masih terjaga. Perusahaan juga tetap mampu menjaga cost of debt penambahan pinjaman untuk membiayai pembangunan jalan tol baru,” imbuh Mitha.
Kinerja positif Jasa Marga juga dapat dilihat dari Pendapatan Usaha Non Tol Perseroan pada semester I 2020 tumbuh 4,1%, yaitu sebesar Rp 433,3 miliar.
Total Aset Perseroan mencapai Rp102,7 triliun, tumbuh 3,0% dibandingkan semester I tahun 2019 seiring dengan peningkatan progres penyelesaian jalan tol baru milik Perseroan.
Sebanyak lima jalan tol ditargetkan selesai konstruksi pada tahun 2020.
Di luar pulau Jawa, Jasa Marga menargetkan dua jalan tol beroperasi, yaitu Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi 1 Balikpapan (Km 13)-Samboja, Seksi 5 Sepinggan-Balikpapan (Km 13), serta Jalan Tol Manado-Bitung (Seksi 2A-SS Danowudu).
Sedangkan tiga jalan tol lainnya terletak di wilayah Jabotabek, yaitu Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi 3A Simpang Yasmin-Semplak, Jalan Tol Kunciran-Cengkareng, dan Jalan Tol Cinere- Serpong yang masuk dalam jaringan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II.
Editor | : | Toncil |
KOMENTAR