Otomotifnet.com - Pasar skutik 150-155 cc saat ini memang penuh sesak, model yang ditawarkan pabrikan beragam.
Yang modelnya cenderung mengarah ke sporty alias sportnya skutik, tentu ada Yamaha Aerox 155 VVA, yang belum lama ini disegarkan.
Dari merek lain, yang mendekati juga mengarah ke sport skutik tentu ada Honda Vario 150 eSP.
Bagaimana jika Aerox 155 VVA diadu dengan Vario 150 eSP? Menang mana? Simak artikel ini sampai selesai!
Oiya sebagai catatan, yang dikomparasi masih Aerox 155 versi lama, belum yang all new.
Desain
Honda Vario 150 memiliki desain sporty dan tampak lebih ramping, kalau diibaratkan seperti kancil. Punya garis desain seperti generasi sebelumnya, tapi dengan detail-detail baru.
Pada bagian depan, tetap didominasi garis runcing dan tegas. Tapi kini ketambahan ‘alis’ LED yang memanjang sampai atas, sekilas mirip dengan PCX.
Kemudian bagian buritan terlihat jelas aura sportinya. Meruncing dengan stoplamp LED yang bersarang di ujungnya. Sepatbornya kini terpisah dengan desain ala motor sport.
Hal lain yang membedakan peleknya mengadopsi desain baru, palang lima melengkung, yang malah kurang sporty.
Sedang Aerox 155 VVA hadir dengan garis desain yang dinamis dan padat berisi ibarat kuda. Memiliki karakteristik bodi dengan motif ‘X’ apabila dilihat dari samping.
Dari depan terlihat lebar dan besar, menyembunyikan lampu LED tipis.
Bagian tengah lebih lebar jika dibandingkan dengan Vario, hal ini tentu karena Aerox menyembunyikan bagasi jumbo sebesar 25 liter di bawah joknya.
Bodi bongsor ditutup dengan buritan lancip yang menjadi rumah stoplamp LED.
Perbedaan desain keduanya juga jelas di bagian dek, Vario model rata, sedang Aerox punya punuk yang di dalamnya terdapat tangki.
Skor: Vario 150: *** Aerox 155 VVA: ***
Fitur & Teknologi
Di kelas skutik 150-155 cc, kedua motor dilengkapi dengan fitur segambreng. Kunci keduanya sudah smart key atau keyless, tapi Aerox khusus yang tipe S.
Spidometer keduanya digital negative display. Di balik batok minimalis Vario terdapat spido berisi petunjuk kecepatan, lampu-lampu, indikator MIL (Malfunction Indicator Light), smart key, ISS, aki, alarm, konsumsi bensin rata-rata, tripmeter A & B, odometer, jam, fuel meter dan juga voltmeter. Keunggulannya ada fuel consumption real time dengan model bar.
Aerox spidometernya juga lengkap, ada petunjuk kecepatan, fuel meter, indikator MIL, lampu-lampu, SSS, smart key, konsumsi bensin rata-rata dan real time, voltmeter, tripmeter dan jam.
Keunggulannya ada takometer dan indikator VVA. Semua dalam layar 5,8 incinya.
Bagian penerangan alias lampu-lampu, kedua motor dilengkapi headlamp LED.
Namun, untuk Aerox lampu lain kecuali stoplamp masih mengusung model bohlam. Lain halnya dengan Vario yang sudah all LED lighting.
Khusus untuk pengendara Aerox tak perlu takut kehabisan baterai gadget saat sedang berkendara, karena ada electric power socket yang terletak pada laci depan sebelah kiri.
Suspensi depan keduanya mengusung model teleskopik. Untuk Vario suspensi belakangnya menggunakan monosok, sedangkan Aerox dual sok.
Kemudian, Honda melengkapi Vario 150 dengan ban berukuran 90/80-14 di depan dan 100/80-14 di belakang.
Sedang Aerox lebih gambot, yaitu 110/80-14 depan dan 140/70-14 di belakang. Oiya, bannya juga sama-sama tubeless.
Soal sistem pengereman, keduanya sepakat dengan penggunaan single disc di depan dan tromol di roda belakang. Bahkan kaliper rem depan sama-sama tunggal.
Bedanya di Aerox tipe S sudah ada ABS 1 channel, Vario belum ada.
Honda dan Yamaha juga menyematkan sistem starter mesin seamless dan start-stop pada skutiknya ini.
Vario menggunakan mesin 150 cc dengan ACG starter dan ISS (Idling Stop System).
Mesin ini mengalami improvement pada bagian boks filter yang lebih besar dan knalpot yang lebih pendek.
Aerox memakai mesin 155 cc yang dilengkapi SMG starter plus SSS (Stop Start System).
Juga sudah dibekali sistem VVA (Variable Valve Actuation), teknologi yang tak ada di skutik Honda, termasuk juga forged piston dan DiASil cylinder.
Untuk kapasitas bagasi, Honda harus mengakui keunggulan Yamaha yang memiliki kapasitas 25 liter di bawah joknya. Di Vario hanya 18 liter.
Namun, untuk tangki bahan bakarnya, Vario dapat melaju lebih jauh dengan tangki 5,5 liter, sedangkan Aerox hanya 4,6 liter saja.
Komparasi fitur yang lebih detail dapat disimak pada tabel di bawah.
Skor: Vario 150: ** Aerox 155 VVA: ***
Riding Position & Handling
Vario 150 memiliki tinggi jok 769 mm, masih tergolong ramah untuk pengendara dengan kisaran tinggi 170 cm.
Namun khas seperti Vario sebelumnya, permukaan joknya cukup lebar, sehingga memaksa kaki untuk membuka saat berhenti. Terlebih busa joknya cukup keras dan tipis.
Segitiga berkendara pun khas Vario, kalau yang sudah sering menggunakan motor ini pasti hafal.
Perpaduan jok tinggi dengan dek rendah yang membuat paha hampir sejajar, posisi setangnya rendah dan punya tekukan cukup dalam, karenanya bagi pendendara dengan paha besar mudah mentok kalau belok patah.
Namun mengesankan aura racy ketika mengendarainya.
Dengan wheelbase 1.280 mm dan bobot isi 112 kg tentu menjadi keuntungan untuk Vario 150, efeknya jadi lincah seperti kancil, cocok untuk selap-selip di kemacetan.
Terlebih kali ini PT. AHM membekali ban depan 90/80-14 depan dan 100/90-14 belakang, dijamin motor lebih napak deh!
Karakter suspensi motor ini berbanding terbalik, pada bagian depan cenderung empuk sehingga beberapa kali mentok atau bottoming, namun tetap stabil ketika diajak menikung.
Sedangkan suspensi belakang cenderung keras untuk bobot 57 kg, tapi untuk boncengan akan terasa pas.
Lain dengan Aerox 155 VVA yang memiliki tinggi jok 790 mm dengan setang yang rendah dan lebar, ini membuat pundak sedikit merunduk mengedepankan sisi sporty.
Dengan wheelbase 1.350 mm dan bobot isi 118 kg tentu membuat pengendara sedikit lebih sulit untuk meliuk di kemacetan, bagian belakan rawan nyangkut bro karena gendut!
Meski begitu karakter busa joknya tebal dan empuk. Lengkap dengan sandaran tulang ekor yang nyaman. Mirip kuda kan?
Dengan bodi yang terbilang panjang karakter suspensi motor ini justru nyaman dan empuk untuk bobot 57 kg.
Tapi ketika melakukan pengereman keras atau menghajar lubang, suspensi depannya seringkali bottoming.
Begitu pula suspensi belakang ketika dipakai berboncengan, jedug-jedug!
Yamaha Aerox 155 dibekali ban gambot berukuran 110/80-14 dan 140/70-14 di belakang, gede banget kan?
Besarnya ban ini berpengaruh pada handling, di mana bagian belakang terasa tertahan ketika diajak rebah akibat profil ban mengotak.
Namun sisi positifnya ban tebal ini dapat membantu meredam guncangan ketika melewati jalan rusak dan tidak rata, tapi bukan off-road juga ya! Hehee…
Skor: Vario 150: ** Aerox 155 VVA: *
Performa
Basisnya Vario 150 ini masih menggunakan mesin yang sama seperti generasi sebelumnya, namun ada perbedaan di boks filter yang lebih besar dan knalpot yang lebih pendek, dengan silencer sporty mirip seperti CBR150R.
Dengan klaim tenaga 13 dk di 8.500 rpm dan torsi 13,4 Nm pada 5.000 rpm ternyata tenaganya josss!
Dalam arti bukaan gas pada rpm rendah hingga menengah sangat responsif tanpa jeda.
Karakter mesinnya cocok sekali untuk stop and go, buat wheelie pun sangat mudah!
Ibaratnya kancil yang lincah. Tentunya ditambah dengan suara serta vibrasi yang halus khas skutik Honda.
Akselerasinya dites pakai Racelogic kecepatan 0-60 km/jam ditempuh sangat singkat, hanya 4,9 detik dan 0-80 km/jam hanya 8,9 detik dengan top speed di spidometer 116 km/jam.
Mesin berkode G3J1E yang diusung Yamaha Aerox 155 VVA memiliki karakter yang khas dengan suara ‘ngorok’ ketika gas dibuka penuh.
Dengan kapasitas lebih besar dan pakai 4 katup ditambah VVA, maka wajar punya klaim tenaga maksimum lebih besar, 14,7 dk di 8.000 rpm dan torsi 13,8 Nm pada 6.250 rpm.
Namun data itu bukan lantas menjadikan Aerox 155 bisa lebih gesit. Perlu diingat dengan bodi yang besar dan bobot yang lebih berat tentu berpengaruh terhadap performa.
Buktinya catatan waktu yang dapat diraih menggunakan Racelogic 0–60 km/j 5,4 detik dan 0–80 km/j butuh 9,4 detik, cukup tertinggal dengan catatan waktu Vario 150 terbaru.
Meski begitu dengan teknologi VVA yang membuka pada 6.000 rpm membuat tenaga pada motor ini lebih merata, bawah atas lebih mantap.
Terbukti 0-100 km/jam Aerox 155 lebih unggul dengan catatan waktu 16,7 detik. Begitu juga dengan top speed pada spidometer yang mencapai 122 km/jam.
Aerox ini ibaratnya kuda yang badannya lebih besar tapi tetap bisa lari kencang.
Skor: Vario 150: ** Aerox 155 VVA: **
Konsumsi Bensin
Memiliki kenaikan tenaga dengan bobot motor yang ringan tentu berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar, terlebih karakter tenaga rendah hingga tengah yang responsif membuat pengendara tidak perlu mebuka gas dalam-dalam.
Dengan begitu All New Honda Vario 150 mencatatkan konsumsi bensin 44,5 km/L.
Sedangkan Yamaha Aerox 155 VVA di spidometernya menampilkan angka 37,6 km/L.
Pengetesan ini dilakukan dengan melewati berbagai macam kondisi jalanan serta karakter pengendara sedikit agresif, bensin pun menggunakan RON 95.
Wajar sih, kancil makannya makannya memang lebih sedikit dari kuda ya! Hehee...
Skor: Vario 150: *** Aerox 155 VVA: **
Data spesifikasi:
Yamaha Aerox 155 VVA Honda Vario 150 eSP
PxLxT : 1.990 x 700 x 1.125 mm 1.919 x 679 x 1.062 mm
Jarak sumbu roda : 1.350 mm 1.280 mm
Tinggi jok : 790 mm 769 mm
Jarak terendah : 142 mm 132 mm
Bobot basah : 116 kg 112 kg
Kapasitas tangki : 4,6 liter 5,5 liter
Kapasitas bagasi : 25 liter 18 liter
Tipe mesin : 4 tak 1 silinder 4 tak 1 silinder
Sistem Pendingin : Cairan Cairan
Sistem katup : SOHC 4 katup+VVA SOHC 2 katup
Kapasitas : 155,1 cc 149 cc
Bore x stroke : 58×58,7 mm 57,3x57,9 mm
Rasio kompresi : 10,5:1 10,6:1
Tenaga maksimal : 14,8 dk/8.000rpm 13 dk/8.500rpm
Torsi maksimal : 13,8 Nm/6.250rpm 13,4 Nm/8.500rpm
Sistem bahan bakar: FI PGM-FI
Sistem pengapian : TCI Full Transisterize
Transmisi : CVT CVT
Tipe kopling : Sentrifugal Sentrifugal
Sistem starter : Elektrik Elektrik
Tipe sasis : Underbone Underbone
Rem depan : Singel Disc Single Disc
Rem belakang : Tromol Tromol
Suspensi depan : Teleskopik Teleskopik
Suspensi belakang : Dual Sok Monosok
Ban depan : 110/80-14 M/C 53P 90/80-14 M/C 43P
Ban belakang : 140/70-14 M/C 62P 100/80-14 M/C 48P
Lampu utama : LED LED
Lampu rem : LED LED
Tipe aki : YTZ7V MF 12V 5Ah
Tipe busi : NGK CPR8EA-9 NGK CPR9EA-9/ND U27EPR-9
Fitur dan Teknologi:
Aerox 155 VVA Vario 150
Spidometer Digital Digital
Fuel meter ada ada
Odometer ada ada
Parking Brake Lock ada ada
Ban Tubeless ada ada
Side Stand Switch ada ada
Electric Socket ada -
Keyles (Smart Key) ada ada
Answer back System ada ada
Alarm - ada
Star Stop System ada ada
Seamless Start ada ada
Variable Valve ada -
Data Tes:
Aerox 155 VVA Vario 150
0 – 60 km/j: 5,4 detik 4,9 detik
0 – 80 km/j: 9,4 detik 8,9 detik
0 – 100 km/j: 16,7 detik 19,4 detik
0 – 100 meter: 7,9 detik (73,8 km/j) 7,5 detik (@74,3 km/j)
0 – 201 meter: 12,3 detik (90,1 km/j) 12 detik (@87,8 km/j)
0 – 402 meter: 19,6 detik (105,5 km/j) 19,6 detik (@100,2 km/j)
Top speed di spidometer: 122 km/j 116 km/j
Top speed di Racelogic: 118,2 km/j 107,7 km/j
Konsumsi bensin: 37,6 km/L 44,5 km/L
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR