Dalam arti bukaan gas pada rpm rendah hingga menengah sangat responsif tanpa jeda.
Karakter mesinnya cocok sekali untuk stop and go, buat wheelie pun sangat mudah!
Ibaratnya kancil yang lincah. Tentunya ditambah dengan suara serta vibrasi yang halus khas skutik Honda.
Akselerasinya dites pakai Racelogic kecepatan 0-60 km/jam ditempuh sangat singkat, hanya 4,9 detik dan 0-80 km/jam hanya 8,9 detik dengan top speed di spidometer 116 km/jam.
Mesin berkode G3J1E yang diusung Yamaha Aerox 155 VVA memiliki karakter yang khas dengan suara ‘ngorok’ ketika gas dibuka penuh.
Dengan kapasitas lebih besar dan pakai 4 katup ditambah VVA, maka wajar punya klaim tenaga maksimum lebih besar, 14,7 dk di 8.000 rpm dan torsi 13,8 Nm pada 6.250 rpm.
Namun data itu bukan lantas menjadikan Aerox 155 bisa lebih gesit. Perlu diingat dengan bodi yang besar dan bobot yang lebih berat tentu berpengaruh terhadap performa.
Buktinya catatan waktu yang dapat diraih menggunakan Racelogic 0–60 km/j 5,4 detik dan 0–80 km/j butuh 9,4 detik, cukup tertinggal dengan catatan waktu Vario 150 terbaru.
Meski begitu dengan teknologi VVA yang membuka pada 6.000 rpm membuat tenaga pada motor ini lebih merata, bawah atas lebih mantap.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR