Dirinya mengatakan, pameran ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk mendukung industri otomotif agar segera bangkit dan memberi semangat untuk menghadapi pemulihan ekonomi.
Hal tersebut disebabkan sektor otomotif memiliki efek berganda dalam menciptakan lapangan kerja dan sangat penting untuk industri turunannya, termasuk di sektor perdagangan maupun di sektor perbengkelan.
Di lain pihak, Ketua Umum Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM) Hamdhani Dzulkarnaen Salim menilai bahwa pameran ini merupakan awal dari kebangkitan pasar domestik sehingga bisa menjadi lokomotif bagi pertumbuhan industri komponen.
“Untuk terus bisa bertahan dikondisi ini, maka seluruh anggota GIAMM, melakukan berbagai inisitatif penurunan biaya (cost reduction), sambil terus menyesuaikan kapasitas produksinya sesuai permintaan pasar,"
Baca Juga: Segini Kekuatan Industri Komponen, Topang Daya Saing Otomotif Nasional
"Kunci agar industri komponen hidup kembali, adalah pasar harus tetap berjalan. Penjualan kendaraan roda 4 dan roda 2 harus diupayakan bertumbuh,” tambah Hamdani.
Dalam pameran ini, Dyandra Promosindo selaku pihak penyelenggara menghadirkan sejumlah agen pemegang merek (APM) kendaraan roda empat, yaitu BMW, DFSK, Honda, Hyundai, KIA, Mazda, MG, Mini, Mitsubishi, Toyota, Prestige, Wuling Motors dan Brand X.
Di kategori kendaraan roda dua, brand yang ikut serta antara lain Benelli, BMW Motorrad, Italjet, Niu, Royal Alloy, Velocifero dan Vespa Sinergi.
Hadir pula beragam produk aksesoris dari Perkumpulan Pengusaha Aksesoris Mobil Indonesia (PAHAMI) serta puluhan brand aftermarket.
Buat masyarakat yang ingin mengikuti pameran ini, bisa mengaksesnya melalui website www.indonesianmotorshow.com tanpa dipungut biaya.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR